Sumber: Nurul Feje

Tebuireng.online- Rabu (14/11/18), Pesantren Tebuireng menerima kunjungan dari KODI (Kordinasi Dakwah Islam) DKI Jakarta yang membawa rombongan 2 bus. Bertempat di gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3, tampak H. Lukman, Ustadz Iskandar, dan Gus Irfan menyambut kunjungan ini.

KODI adalah lembaga yang didirikan oleh PEMDA DKI Jakarta dalam bidang dakwah, terutama sebagai kordinator lembaga-lembaga dakwah dari beberapa ormas yang ada di DKI Jakarta.

Sejak awal berdiri, yaitu pada tahun 1969, KODI rutin melakukan kegiatan PKM (Pendidikan Kader Mubaligh) demi mencetak kader-kader pengembangan dakwah di wilayah DKI Jakarta.

“DKI sebagai ibukota sangat membutuhkan tenaga dakwah yang cukup banyak, dan pemerintah bersama masyarakat sangat berperan untuk membina masyarakat DKI,” ungkap Syamsul Mu’arif, sekretaris KODI.

Selain itu, setiap akhir dari pembelajaran PKM selalu melakukan kegiatan rikhlah ilmiah dengan bersilaturrahmi ke lembaga-lembaga pendidikan, para tokoh, dan lembaga dakwah. Semua biaya operasional KODI dibiayai oleh APBD pemerintah DKI.

Majalah Tebuireng

Acara diisi dengan sharing informasi, “Saya kira Tebuireng adalah salah satu tempat yang sangat bersejarah dalam dunia pendidikan. Kebetulan saya adalah alumni pesantren Tebuireng, selain ingin berziarah saya juga ingin melihat perkembangan Tebuireng, ternyata jauh lebih maju dibanding dengan zaman saya,” ungkap Syamsul Ma’arif, sebagai Direktur Pendidikan Kader Mubaligh.

Syamsul merasa mendapatkan keberkahan dari pengajaran di Pesantren Tebuireng, latar belakang keilmuan yang ia dapatkan di perguruan tinggi malah kalah dengan ilmu yang didapatkan di pesantren. Syamsul juga merasa bahwa hal-hal yang ia lakukan sekarang embrionya berasal dari Pesantren Tebuireng, sepertri ilmu berorganisasi yang ia dapatkan di komplek dan organisasi daerah sewaktu mondok dulu ternyata bisa ia lanjutkan ke MUI dan PBNU.

Syamsul juga berpesan kepada santri Tebuireng, disamping ketekunan yang harus ada pada jiwa santri, santri juga harus berpegang teguh terhadap akhlak mulia seperti menjaga etika. Acara berakhir dengan penyerahan cinderamata.

Pewarta: Nurul

Publisher: MSA