Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah, KH. Azis Masyhuri Pengasuh Pondok Pesantren Al Aziziah Denanyar Jombang tutup usia, Sabtu (15/4/2017).

Tebuireng.online—KH. Azis Masyhuri Pengasuh Pondok Pesantren Al Aziziah Denanyar Jombang tutup usia, Sabtu (15/4/2017). Kabar tersebut disampaikan langsung oleh putera almarhum, Gus Muiz Aziz melalui grup Whatsapp.

Menurut informasi dari Gus Muiz, sapaan akrabnya, bahwa mantan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) itu menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya sekitar pukul 13.45 WIB. “Innalillahi wa inna Ilaihi raajiun, KH Aziz Masyhuri wafat,” demikian kabar duka yang disampaikan langsung oleh Gus Muiz Aziz.

Kabar wafatnya Kiai yang juga seorang penulis itu juga turut dibenarkan Kepala Desa Denanyar, Ayup Efendi. Ia membenarkan informasi yang telah beredar di media sosial bahwa KH. Azis Masyhuri telah berpulang. “Iya mbah KH Azis Masyhuri wafat, ini saya lagi adadi lokasi pondok sekarang,” ujarnya pada salah satu wartawan NU Online saat menghubunginya via Telpon.

Kades Ayub mengaku belum mengetahui rencana keluarga akan akan memakamkan di mana jenazah kiai yang dikenal banyak menghasilkan karya tulis ini.” Ini masih berembug, kemungkinan kan dimakamkan di area pondok sendiri,” jawabnya.

Menurut kabar terakhir dari Gus Muiz ketika ditemui wartawan Tebuireng Online di Pondok Pesantren al-Aziziyah, rencananya almarhum akan dikebumikan setelah Isya sekitar pukul 20.00 WIB. KH. Aziz Masyhuri merupakan penulis buku Biografi 99 Kiai dan Thariqah Mu’tabarah menurut NU yang telah banyak digunakan warga Nahdliyin sebagai rujukan keilmuan maupun amalan.

Majalah Tebuireng

Hingga meninggal sekitar Kiai yang produktif menelurkan karya tulis ini telah menerbitkan 95 judul buku berbahasa Indonesia, 26 buku berbahsa Arab, 7 buku terjemahan bahasa Jawa (makna gandul) dan buku-buku lainnya.

Menantu KH. Bisri Syansuri ini memang terkenal dengan kecintaannya mendokumentasikan hasil-hasil bahtsul masail dalam sejumlah buku  sehingga keputusan-keputusan penting tersebut dapat tersebar ke masyarakat dengan mudah.

Ucapan doa dan bela sungkawa terus membanjiri untuk mendoakan tokoh NU tersebut.


Pewarta:              Rif’atuz Zuhro

Editor:                   Farha Kamalia

Publisher:              Farha K.