Para siswa meminta maaf kepada guru dan adik kelas demi kelancaran UN dan ujian masuk perguruan tinggi pada Ahad (02/04/2017). (Foto: Najib M)

Tebuireng.online– Menjelang  Ujian Nasional, pada umumnya para siswa akan fokus mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spirtual. Tidak bagi para siswa-siswi kelas XII SMA A. Wahid Hasyim. Selain tiga hal itu, mereka juga melakukan pendekatan sosial dengan memohon maaf secara bersama kepada seluruh warga sekolah pada Ahad (02/04/2017).

Acara ini diawali dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan kelas XII yang disampaikan setelah Shalat Dhuha berjamaah di halaman sekolah. Baik perwakilan siswa maupun siswi menyampaikan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada seluruh warga sekolah, terutama para guru.

Setelah Shalat Dhuha mereka memasuki satu persatu ruang kelas X dan XI. Secara  bergantian para siswa lebih dulu memasuki kelas putri, dan sebaliknya para siswi memasuki kelas putra. Sepatah-dua patah kata disampaikan oleh perwakilan kelas XII terlebih dahulu. Mereka juga meminta doa pada adik kelas demi kelancaran UN dan ujian masuk perguruan tinggi. Kemudian mereka saling bermusafahah atau bersalam-salaman dengan adik kelas, tentunya siswa sesama siswa dan siswi sesama siswi.

Selain keliling ke kelas-kelas, mereka juga mendatangi kantor guru. Dengan cara yang sama, perwakilan mereka menyampaikan sambutan berisi ucapan terimakasih dan permohonan maaf. Tak lupa, mereka pun meminta doa restu kepada bapak/ibu guru agar sukses menghadapi ujian.

Bukan hanya itu, mereka juga memberi selembar sajadah sebagai kenang-kenangan kepada setiap guru. Sajadah tersebut mereka dapatkan dari hasil pengumpulan uang melalui iuran. Ada pula siswa/siswi yang foto bersama guru tertentu untuk mengabadikan momen yang akan jarang mereka temukan nantinya setelah menjadi alumni.

Majalah Tebuireng

Salah satu siswa kelas XII, Rizky Hanivan mengatakan bahwa kegiatan ini sudah menjadi tradisi dan budaya SMA A. Wahid Hasyim setiap tahun sejak lama. “Di SMA ini, budaya saling memohon maaf sudah ditanamkan oleh para guru. Dan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aplikasinya,” ungkap siswa asal Bekasi itu saat diwawancarai.


Pewarta:     Muhammad Najib A.

Editor:         Muhammad Abror Rosyidin

Publisher:     Muhammad Abror Rosyidin