Oleh: Nur Indah*

Kalimat “tahnik” berarti mengunyah kurma di dalam mulut seorang nabi atau seorang wali atau seorang yang saleh, setelah lembut dan halus diambil dengan tangan yang bersih kemudian dimasukkan ke dalam mulut bayi. Tahnik ini merupakan sebuah pekerjaan sunnah yang diajarkan oleh nabi dan telah dilakukan oleh nabi semasa hidupnya. Umumnya tahnik menggunakan buah kurma. Jika tidak ada, maka boleh menggantinya dengan sesuatu yang manis apapun bentuknya. Akan tetapi sesuatu tersebut harus manis secara natural tanpa olahan dan proses, seperti madu, air tebu, dan lain-lain, lebih diutamakan hadist yang menjadi dasar dari kesunnahan tahnik ini sangatlah banyak, salah satunya adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yaitu sebagai berikut :

عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيُبَرِّكُ عَلَيْهِمْ وَيُحَنِّكُهُمْ

Dari Aisyah istri baginda Nabi SAW bahwa Rasulullah pernah dihadirkan kepadanya beberapa bayi, maka Nabi pun mendoakan keberkahan dan mentahnik mereka.

Faedah dari kesunnahan tahnik ini adalah sebagai berikut:

Majalah Tebuireng

Dr. Muhammad Ali Al-Barr merupakan salah satu anggota himpunan ulama pengembang ilmu-ilmu modern, bahwasanya apabila dalam ilmu medis terdapat beberapa manfaat dari kesunnahan tahnik di antaranya adalah Dr. Muhammad Ali Al-Barr mengungkapkan “didalam hadist yang diriwayatkan berkaitan dengan tahnik menggunakan buah kurma ataupun makanan yang manis dan membawanya kepada orang saleh dengan harapan mendapatkan keberkahan daripadanya telah dinyatakan dalam sebuah penelitian  terdapat kandungan hikmah yang sangat luar biasa.

Setelah empat belas abad berlalu, ilmu medis saat ini membuktikan bahwasanya setiap bayi yang dilahirkan rentan meninggal karena dua hal. Yang pertama, kurangnya kadar gula dalam darah bayi tersebut, dan yang kedua disebabkan karena rendahnya suhu badan dari bayi yang dilahirkan dikarenakan adaptasi yang dibutuhkan dan diperlukan oleh bayi tersebut. Maka kadar gula dari seorang bayi yang baru dilahirkan adalah sangat rendah, apalagi bobot daripada bayi itu dibawah normal. Tambah kurang bobotnya maka akan bertambah rendah kadar gulanya. Akibatnya akan terjadi pada bayi penurunan kadar gula yang signifikan yang akan menyebabkan beberapa indikasi sebagai berikut :

  1. Bayi tersebut akan menolak untuk menyusu kepada ibunya
  2. Otot-otot didalam tubuhnya akan melemah
  3. Bayi tersebut akan sulit untuk bernafas dan akan terjadi kontraksi pada badannya serta kejang-kejang yang sangat membahayakan

Dan jika dibiarkan hal tersebut maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

  1. Memperlambat pertumbuhanya
  2. Akan terjadi gangguan saraf serta melemahnya otak karena sebab ketidak mampuan pengolahan otaknya
  3. Memperlambat cara berpikirnya
  4. Menyebabkan gangguan pendengaran atau penglihatan bahkan bisa keduanya sekaligus
  5. Menyebabkan kejang-kejang yang berkesinambungan dan kronis

Hikmah dari pada tahnik itu akan menguatkan otot-otot yang ada di sekitar mulut bayi yang baru dilahirkan dengan bergeraknya lidah bayi ketika mengunyah sesuatu yang ditahniknya itu, dengan demikian bayi tersebut kemudian akan menjadi siap untuk menyusu kepada ibunya dan membantu menguatkan pencernaannya serta melancarkan darahnya, sedangkan cara tahnik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan cara memasukkan pada bayi itu sesuatu yang manis seperti kurma, madu dan lain-lain yang sebelumnya dikunyah terlebih dulu sampai halus di dalam mulut seorang alim, wali atau saleh.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari