Tebuireng.online- Pengurus Komisariat (PK) Ya’qub Husein STIT-UW Jombang menggelar Harlah PK Ya’qub Husein ke-10 dengan tema “Restorasi Gerakan PMII Ya’qub Husein Menuju Pergerakan Yang Futuristik” di  halaman (Lembaga Kursus dan Pelatihan) LKP Tebuireng Jombang pada Kamis lalu (19/12/19).

Kegiatan yang dikonsep semi formal dan menghadirkan Keluarga Besar PMII Ya’qub Husein Jombang dengan susunan acara pembukaan, pembacaan ayat suci al-Quran, prakata panitia oleh sahabat Bambang Cahyono dan Bincang Sejarah PMII Ya’qub Husein Jombang dari masa awal pendirian  hingga masih eksis sampai sekarang.

Bambang Cahyono, ketua pelaksana harlah berharap agar tetap solid dan komitmen dalam berkhidmat di PMII, “Tepat pada hari ini merupakan harlah PMII Yaqub Husein jombang yang ke-X, semoga dengan ada kegiatan peringatan ini dengan PMII tersebut, Restorasi gerakan PMII terutamanya di komisariat Yaqub Husein tetap solid, komitmen, khidmat, sehingga menuju pergerakan yang gemilang yang futuristik, dan harapan kami semua PMII Ya’qub Husein tetap jaya dan istiqomah yaumil qiyamah,” ungkap kader PMII yang akrab disapa Bamzt mahasiswa semester 8 PAI tersebut.

Senada dengan hal tersebut, sebagaimana yang dipaparkan oleh SC sahabat Hendra Jaya bahwa, “Kami pengurus Komisariat mencoba mengajak keluarga besar PMII Ya’qub Husein berjalan dan belajar pada sejarah, agar tidak terjebak dalam ekspektasi yang tinggi tanpa diiringi oleh proses yang sungguh-sungguh,” ungkap Hendra saat memberikan paparan memandu acara bincang sejarah.

Dalam paparan bincang sejarah diawali oleh Sahabat Syamsul Arifin Pengurus Komisariat Masa Khidmat 2014/2015 menjelaskan kepada Kader PMII Ya’qub Husein bahwa ada dua tantangan dalam beroraganisasi di era milenial, pertama banyak sekali sahabat-sahabat yang asyik dengan dunianya sendiri, kedua banyak pula sahabt/i yang agresif, memilik ekspektasi yang tinggi namun  tidak bersamaan dengan proses yang sungguh-sungguh, ini kemudian menjadi tantangan untuk sahabat-sahabat yang ada di komisariat, untuk mencoba merangkul semuanya.

Majalah Tebuireng

Rif’atuz Zuhro, Ketua Komisariat Masa Khidmat 2015/2016,mengungkapkan bahwa hal terpenting dalam berorganisasi ialah menjaga etika, selain itu harus paham bagaimana tantangan-tantangan dalam pengkaderan, terutama di Rayon sebagai awal 0 proses sahabat/i di PMII.

Rohmadi, Pengurus Komisariat Masa Khidmat 2017/2018 memberi gambaran tentang bagaimana pahit dan manisnya perjuangan di PMII, dgn haraan sebagai cambuk pelecut semangat sahabat/i yang sedang berproses.

Selain itu Upi Supriyadi, Ketua Rayon Masa Khidmat 2017/2018 juga memberikan motivasi kepada kader dan anggota PMII Ya’qub Husein bahwa berproses di PMII harus bisa memanage waktu antara PMII, pondok (bagi yang mondok) dan kampus, “sesibuk apapun kita, kalau kita punya peta sendiri maka proses itu akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda. Jalani proses dengan baik  di PMII karena hasil tidak akan menghianati proses,” pungkasnya. Dilanjutkan acara tiup lilin dan diakhiri dengan doa oleh sahabat Faisal.


Pewarta: Izza

Publisher: MSA