tebuireng.online- “Saya menghimbau kepada santri yang diwisuda ini untuk diniatkan minta doa dari para hadirin yang datang di acara ini.” Ucap Drs. KH. Amir Jamiluddin dalam sambutannya di acara wisuda yang dihelat di Ponpes Walisongo Cukir Jombang Ahad malam (17/05/15).

Di awal acara para tamu undangan disuguhi lantunan salawat nan merdu dari grup banjari PonPes Walisongo. Sehingga menambah kemeriahan suasana panggung dan malam yang diterangi sinar-sinar lampu. Atmosfer wisuda semakin terasa memuncak dengan hadirnya ratusan undangan dari berbagai daerah.

“Hiburan anak perempuan itu ya baca atau hafalan Quran. Daripada ngerumpi di tempat umum. Wanita adalah surga, surga di telapak kaki ibu. Bukan berarti di telapak kaki ibu ada surga. Biasanya ibu itu menjadi curhatan bagi anak-anaknya. Memberikan rasa nyaman dan tentram bagi anaknya. Jadi kalau ada ibu atau perempuan kog bengis atau jahat, itu bukan surga melainkan neraka bagi anak-anaknya.” Lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Walisongo itu yang diikuti tawa para hadirin.

Wisuda kali ini melibatkan tiga kategori. Yaitu wisuda al-Quran bil-ghoib, bin-nadhor dan Syu’bah Lughah al-Arabiyah. Hampir 110 santriwati terlibat dalam malam penganugerahan yang berlangsung sakral ini. Mereka yang berhasil wisuda adalah para santriwati pilihan yang berhasil melewati tahapan-tahapan ujian yang disediakan oleh para pengurus dan pimpinan pesantren. Tak ayal banyak santriwati yang meneteskan air mata haru saat namanya dipanggil untuk maju menerima medali wisuda di panggung utama.\

Acara wisuda ini dipungkasi dengan ceramah agama sekaligus doa oleh Drs. KH. Hasyim Muzadi. Kemudian disusul pemberian penghargaan kepada para wisudawati terbaik pertama dan kedua di setiap kategori.

Majalah Tebuireng

Dalam ceramahnya, Kyai Hasyim berharap, “Semoga para wisudawati senantiasa bisa menjaga al-Qurannya dan meningkatkan kemampuannya dalam mendalami al-Quran baik secara arti dan tafsirnya” (MSP/Aldo)