tebuireng.online— Pesantren Tebuireng kehadiran salah seorang alumni yang kini menjadi Kyai,  pada senin malam (23/03) KH. Mohammad Balya Firjaun Barlaman yang dikemas dalam acara Silaturrahmi Alumni dan Santri Pesantren Tebuireng. KH. Irfan Yusuf selaku wakil pengasuh pesantren bagian pondok memberikan sambutan mewakili Pengasuh Pesantren Tebuireng di Masjid Tebuireng.

Gus Irfan, sapaan akrab beliau, dalam sambutannya mengatakan bahwa Tebuireng dalam  menegakkan hak dan kewajiban santri tidak membedakan nasab. Tidak terhitung para putra-putri tokoh besar lokal maupun nasional yang menjadi alumni  Pesantren Tebuireng, termasuk Gus Firjaun yang dihadirkan pada acara tersebut. Namun semasa menjadi santri mereka diberlakukan selayaknya sebagai santri pada umumnya.

“Tebuireng tidak membedakan anak menteri, anak pejabat dengan anak orang biasa”, ungkap Gus Irfan. Menurut beliau keistimewaan santri bukan diukur menurut nasabnya, melainkan menurut prestasi belajar dan kedisiplinan santri tersebut. “Disini ada anak menteri dan juga keponakan saya termasuk juga keponakan Kyai Sholah, tapi kita memperlakukan (mereka) seperti santri biasa”, tambah beliau.

Untuk itu Gus Irfan berpesan agar para santri bisa patuh dan taat terhadap peraturan yang diterapkan di Pesantren Tebuireng. Karena menurut beliau santri yang taat adalah santri yang nantinya akan menjadi manusia yang bermanfaat. “Santri yang taat peraturan yang ada insyaAllah akan menjadi manusia yang bermanfaat nantinya”, kata Gus Irfan sebelum mengakhiri sambutan.

Acara Silaturahmi Alumni dan Santri Pesantren Tebuireng ini adalah agenda rutinan Pesantren Tebuireng. Dalam setiap acara dihadirkan oleh alumni yang sukses dalam berbagai bidang untuk memberikan motivasi kepada para santri. Kali ini tokoh yang dihadirkan adalah putra KH. Ahmad Siddiq, KH. Mohammad Balya Firjaun Barlaman atau yang akrab disapa Gus Firjaun. (abror)

Majalah Tebuireng