Pembukaan workshop “pencegahan paham radikal terorisme” yang diinisiasi oleh BNPT di Pesantren Tebuireng, Selasa (14/6/2022).

Tebuireng.online– Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan upaya untuk mencegah paham radikal terorisme dengan cara menggelar Workshop bagi santri dan pesantren.

Acara yang mengusung tema “Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama dan Multimedia dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme”, akan berlangsung selama 4 hari, sejak hari ini Selasa (14/6/2022) hingga Jumat (17/6/2022).

BNPT memiliki alasan mengapa memilih Pesantren Tebuireng sebagai tempat pelaksanaan workshop ini, salah satunya karena Pesantren Tebuireng itu memiliki sejarah yang panjang, dan hal lain adalah merupakan hasil kerja sama BNPT dan Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

“Ketika itu, Gus Kikin meminta Kepala BNPT untuk menjalankan diagram pentaheliksnya, dimana pondok pesantren juga ikut aktif dalam membantu pencegahan radikal terorisme,” ungkap Muhammad Arif Ibrahim, bagian Rencana Program Subdit Kontra Propaganda, dari BNPT.

Menurut Arif, untuk narasi-narasi melawan propaganda yang diincar oleh kaum radikal mungkin pondok masih belum begitu memahami, sehingga BNPT perlu melakukan acara ini di pesantren.

Majalah Tebuireng

“Untuk itu, BNPT membantu pondok pesantren agar tidak mudah terpengaruh seperti apa yang tadi sudah dijelaskan oleh Gus Kikin,” imbuhnya.

Turut hadir beberapa pesantren di Jawa Timur, Pesantren Tebuireng (Jombang), Pondok Pesantren Seblak (Jombang), Pondok Pesantren Lirboyo (Kediri), Pondok Pesantren Sidogiri (Sidogiri), Pondok Pesantren Blokagung (Banyuwangi), Pondok Pesantren Asembagus (Situbondo), Pondok Pesantren Langitan (Tuban), Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk (Sumenep), Pondok Pesantren Tambak Beras (Jombang), Pondok Pesantren Darul Ulum (Jombang).

Pewarta: Anisa F.J