Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati memberi sambutan dalam acara 17-an di RSK Mojowarno. (foto: ra)

Tebuireng.online– Forum 17-an Gusdurian Jombang gelar diskusi mengusung tema “Hidup Bersama dengan Saudara ODHIV” #stopstigmadiskriminasi yang diselenggarakan di Aula Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno pada Kamis (28/6/2024). Acara ini diadakan agar masyarakat mendapatkan edukasi tentang ODHIV (orang dengan HIV) dan bagaimana seharusnya memperlakukan penderita.

Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati menyebut dengan adanya acara ini, Gusdurian mencoba mengaplikasikan nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur, salah satunya tentang kemanusiaan.

“Setiap bulan dilakukan acara seperti ini, untuk mewujudkan nilai-nilai Gus Dur, tentang keadilan, kesetaraan, kemanusiaan dan nilai lainnya,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan.

Ia mengungkap bahwa pada forum kali ini Gusdurian sengaja mengangkat tema yang berbeda dari sebelumnya, “stop stigma diskriminasi terhadap penyandang HIV sengaja kita usung karena banyak isu yang sering kita bahas. Dan tujuannya itu supaya kita tahu, apa yang harus kita lakukan untuk tidak mendiskriminasi orang yang terkena HIV,” imbuh perempuan lulusan Magister UIN Kalijaga itu.

Forum 17-an Gusdurian tentang ODHIV berlangsung sukses dipandu oleh dr. Yoga

Ucapan sangat berarti juga diungkapkan oleh Ubai Ra’uf, salah satu pengurus Gusdurian, “Ini acara luar biasa. Karena Gusdurian di lain tempat belum ada yang pernah masuk untuk bekerja sama dengan rumah sakit, tapi Gusdurian Jombang ini berhasil untuk masuk ke lingkungan rumah sakit dan berhasil mengusung serta melestarikan nilai-nilai Gus Dur,” ujarnya merespons pelaksanaan forum itu.

Majalah Tebuireng

Sebelum sesi materi diberikan, pihak RSK Mojowarno memutar video tentang RSK Mojowarno yang berisi kehadiran beragam fasilitas di sana. dr. Prayoga mewakili RSK Mojowarno juga menyambut hangat kehadiran Gusdurin dan mengapresiasi acara ini. Selanjutnya, Ia menjelaskan detail tentang HIV dan bagaimana masyarakat bisa menghadapinya, salah satunya, “tidak menjahui penderuita,” ungkapnya.

Sebagai narasumber kedua, Fuad Abdillah pendamping penderita HIV dan penggerak Gusdurian Jombang membeberkan proses dan perjuangannya saat mendampingi penderita. Di forum itu, ia sempat menangis mengenang perjuangan penderita yang kini sudah mampu hidup lebih layak dan mampu beradaptasi dengan sesamanya.

“Sekarang saya membersamai 1661 orang yang terkena HIV di Jombang,” tuturnya.

Pada peserta forum, ia meminta untuk tidak mendiskriminasi penderita HIV apalagi menjauhinya, menurutnya kita sebagai manusia perlu membantu agar penderita tidak semakin merasa terasingkan dari kehidupannya, sehingga dengan sikap tidak menjauhi, pada penderita bisa merasakan kehidupan yang sama dengan orang lain.



Pewarta: Albii