Berbagai elemen masyarakat berdiri di bawah bendera Negara ASEAN di simpang tiga Ringin Contong Jombang, Jumat (2/6/17). (Foto : Ririf)

Tebuireng.online- Meski dihuni masyarakat yang heterogen, Kota Santri Jombang adalah barometer kota di Indonesia yang bisa menjaga kerukunan antar umat beragama meskipun mayoritas masyarakatnya didominasi kaum muslim.

Tepatnya di kawasan simpang tiga Ringin Contong, Jumat (2/6/17) pagi. Nampak berkibar beberapa bendera negara-negara ASEAN yang juga pada kesempatan itu sebagai pembukaan acara ASEAN Youth Interfaith Camp yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jombang pada 28-30 Oktober 2017 mendatang.

Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko sangat mengapresiasi dipilihnya Kota Jombang sebagai wujud persatuan antar umat beragama yang ada di Indonesia. Ia mengungkapkan, dipilihnya Kota Santri sebagai tempat penyelenggara kegiatan ASEAN Youth Interfaith Camp ini bukan tanpa alasan. Selain pembangunan toleransi antarumat beragama yang terus terjaga, juga didorong banyaknya pondok pesantren di Jombang yang mengajarkan toleransi kepada para santri dan warganya.

“Dipilihnya Jombang dalam kegiatannya ini, bukan tanpa alasan, selain banyak pesantren, juga muslim dan umat agama lain bisa berdampingan secara baik di sini,” ujarnya, Jumat (02/6/2017), saat membuka.

Menurutnya, negara-negara lain nantinya dapat belajar dengan baik bagaimana membangun toleransi di Jombang. Sehingga kemudian bisa diterapkan di negaranya masing-masing. “Mereka nantinya bisa belajar dari sini. Pembangunan toleransi ini sangat sesuai dengan Kabupaten Jombang,” imbuhnya.

Majalah Tebuireng

Hal selaras juga disampaikan oleh Kasubid Kerjasama Pembangunan Sosial, Isman Pasha yang meyakini Jombang memang layak dijadikan contoh dalam pembangunan mental bertoleransi. Menurutnya, dalam sejarah pun tokoh-tokoh nasional dan juga pendiri NU berasal dari Jombang. “Ide melepaskan diri dari kolonialisme tentu tidak lepas dari para pemimpin dan ulama dari Jombang,” terangnya.

Nampak hadir pada kesempatan itu, di  antaranya jajaran pemerintah daerah, kepolisian, TNI, pemuka agama, forum kerukunan umat beragama (FKUB), mahasiswa Jombang, dan lintas agama.


Pewarta : Rif’atuz Zuhro

Editor : Munawara, MS

Publisher : Rara Zarary