Gedung SMA / SMP Pesantren Sains Tebuireng, Jombang. (foto: raa)

Jangan Meremehkan Doa Kedua Orang Tua

Kisah inspiratif seorang guru BK bernama lengkap Ahmad Naufal Fanani, yang lahir di Jombang kelahiran tahun 1995 ini memiliki latar belakang mengesankan saat beliau menempuh pendidikan di bangku kuliah. Dimulai dari perjalanan menempuh pendidikan di bangku kuliah, pada awal tahun pelajaran yang terasa seperti biasa, hingga beberapa cobaan yang seringkali menjumpai di tengah banyaknya tugas yang belum terselesaikan dan juga pikiran yang menghantui.

Di balik itu terdapat dukungan yang disertai dengan doa kedua orang tua yang selalu tercurahkan demi sang anak, di saat hidupnya terasa hancur berantakan seperti bingung akan arah untuk ke depan, yang menyebabkan hilangnya semangat untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di bangku kuliah. hingga salah satu dari ribuan bahkan tak terhitung masalah yang beliau hadapi adalah beliau harus melalui fase di mana beliau hampir dikeluarkan atau di DO dari kampus.

Di mana beliau menempuh pendidikan untuk bekal masa depannya. tetapi dengan usaha dan doa anak yang disertai selalu dengan dukungan dan doa orang tua yang membuatnya bisa lulus dan menjadi orang sukses yang dapat membanggakan. itu semua memiliki hikmah dari banyaknya cobaan yang dihadapi, jangan terlalu cepat untuk mengambil sebuah keputusan dan putus asa bukanlah penyelesaian dari sebuah masalah. Sebaiknya jadikanlah masalah dan cobaan dalam kehidupan untuk menjadi sebuah pembelajaran untuk berpikir terus ke depan.

Ahmad Naufal Fanani, S.Pd

Pengalaman Tidak Selalu Bisa Menjadi Guru

Majalah Tebuireng

Ustad Dendi Sunara adalah salah satu guru di SMP Sains yang mengajar mapel pendidikan jasmani, beliau merupakan sosok inspiratif bagi murid-muridnya beliau lahir di Jombang 18 September 1998. Banyak pengalaman yang sudah beliau lewati, beliau sering menceritakan pengalaman kepada murid-muridnya salah satu pengalaman yang beliau ceritakan adalah pengalaman berjualan telur gulung bersama teman sekontrakannya. Saat itu beliau ingin mencoba berjualan, untuk mencoba hal baru dan mendapatkan pemasukan, karena tidak memiliki pengalaman memasak sebelumnya beliau meminta tolong temannya yang ahli bernama sembut.

Di hari pertama berjualan sembut masih membantu membuatkan telur gulung, namun karena ada sesuatu semut pun pergi meninggalkan Dendi dan temannya yang bernama Fajri. Saat-saat pertama ditinggal tidak ada pelanggan yang membeli sampai ada mbak-mbak yang membeli sebanyak Rp.5.000, karena ia dan Fajri belum berpengalaman mereka kesusahan membuat satu telur gulung.Mbak yang membeli terpaksa menunggu 30 menit hanya untuk 5000 telur gulung yang dibelinya, akhirnya di saat mereka ingin tutup, sembut datang menanyakan bagaimana penjualan mereka.

Dendi dan Fajri pun menceritakan kendala yang mereka hadapi, sembut pun bertanya “emang udah ditambah maizena?” mereka berdua menjawab “oh iya belum,” lalu mereka mencoba menambah maizena dan benar saja lebih mudah untuk menggulungnya. Mereka pun lanjut berjualan berdua tapi penghasilan yang mereka dapatkan dalam sehari hanyalah 10-15.000. sampai akhirnya Fajri memiliki ide bagaimana jika mereka berjualan dekat Alfamart di sebelah rombong telur gulung yang menginspirasi mereka untuk berjualan telur gulung, saat mereka mulai membuka rombong mereka bapak yang berjualan di samping.

Mereka terlihat tidak mood bahkan meludahi tanah dimana Fajri menggelar rombongnya tersebut, karena Fajri anaknya tidak terima, ia meludahi tempat yang diludahi bapak tadi si bapak makin kesal dan mereka pun saling meludah. Akhirnya mereka berjualan beberapa hari namun tidak juga laku karena Fajri anaknya penuh ide.

Dia memiliki ide ia pun berteriak “ayo beli di sini kita cabang bapak ini” (sambil nunjuk bapak samping itu) namun mereka juga tidak laku. mereka pun menggulung tikar sampai sekarang. pesan yang diberi ustad Dendi adalah pengalaman tidak selalu bisa menjadi guru.

Dendi Ahmad Naser Suhara, S.Pd

Restu Orang Tua

Restu dari orang tua memang sangat penting karena mereka memiliki banyak pengalaman daripada kita dan kebijaksanaan yang bisa membimbing kita dalam mengambil keputusan hidup yang baik. Selain itu, mendapatkan restu dari orang tua juga memperkuat ikatan emosional dan hubungan keluarga yang penting untuk kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Ahmad Firmansyah mengakuinya, guru bahasa arab di SMP Sains Tebuireng ini mengungkapkan bagaimana restu itu sangat berarti dihidupnya, ia sempat menceritakan kisahnya sebelum berhasil mendapatkan posisi sebagai guru di SMP sains ini. Ahmad Firmansyah mengaku bahwa ia dulu enggan untuk mondok, dan lebih memilih sekolah di negeri.

Restu orang tua memanglah sangat penting hal itu dibuktikan oleh salah satu guru SMP sains yakni Ahmad Firmansyah, ia mengajar bahasa Arab sekaligus mulok keagamaan. Perjalanannya menempuh pendidikan tidaklah mudah setelah lulus SMP ia ingin melanjutkan pendidikan di sekolah menengah kejuruan, tetapi orang tuanya tidak setuju dan ingin ia melanjutkan pendidikan di pondok pesantren.

Tentu ia tidak setuju dengan pilihan orang tuanya, tetapi ia tetap mengikuti apa yang diinginkan orang tuanya. ia pun menjadi seorang santri selama 6 tahun di salah satu pondok pesantren. pada awalnya ia mengalami kesulitan karena di pondok tersebut wajib menggunakan bahasa Arab, perjuangannya pun dimulai pada tahun ketiga ia dipilih menjadi seorang pembina Santri, jadi ia harus mengurus santri di bawahnya atau adik kelasnya sekaligus bersekolah.

Pada tahun ke-4 ia juga di tempatkan di bagian koperasi, ia berkata bahwa pada saat itu banyak tantangan yang harus ia lewati. singkat cerita setelah ia lulus dari pondok Pesantren ia melanjutkan kuliah, ia juga membantu orang tuanya bekerja di sawah, di saat libur kuliah setelah lulus kuliah ia pun menjadi guru di Tebuireng. ia bersyukur dapat menjadi bagian dari pesantren Tebuireng dan mendapat barokah sampai sekarang.

ia menyadari betapa pentingnya Restu orang tua dan sikap tunduk kepada orang tua atau biasa disebut “birrul walidain” kata-kata itu menjadi motivasinya sampai sekarang, karena baginya pendidikan adalah hal yang sangat penting karena Allah menurunkan firmannya kepada Nabi Muhammad yakni “mencari ilmu sebagai bekal di dunia sampai di akhirat.”

Ahmad Firmansyah, S.Pd

Keinginan untuk Mondok

Pada masa sekolah menengah pertama, ustadz Abdul Hamid guru sekaligus Waka di SMP Sains Tebuireng itu pernah menempuh pendidikan di sebuah Madrasah Mutaliun Huda yang terletak di Soko puluhan puncak wangi Pati provinsi Jawa Tengah.

Pada saat itu seorang Abdul Hamid pernah memiliki keinginan untuk mondok di pondok pesantren yang terkenal di Jawa Timur yaitu Tebuireng, tetapi keinginannya itu sepertinya harus tandas dikarenakan kedua orang tuanya tidak mampu untuk membiayai serta tempat yang jauh menghalangi impian tersebut. Bahkan saat sekolah menengah atas di tempat yang sama pada masa ia bersekolah di menengah pertama impian tersebut belum juga terwujud.

Setelah lulus Abdul Hamid kuliah di Semarang, ia mengikuti banyak program seperti PPG (program pendidikan guru)  di tempat-tempat yang jauh dan terpencil, setelah lulus PPG tepatnya pada tahun 2018 ada sebuah lowongan untuk menjadi pembina di Pondok Pesantren Tebuireng.

Melihat itu Abdul Hamid langsung mendaftar karena dari dulu memang ia menginginkan berkerja di sana, tapi pada saat itu Abdul Hamid juga berpikir bahwa dia tidak pernah mondok bagaimana bisa menjadi pembina di pondok pesantren. Tapi Allah berkata lain dan mengabulkan keinginan tersebut dan akhirnya menjadi pembina hingga berlanjut menjadi guru dan Waka di SMP Sains Tebuireng.

“Percayalah Allah pasti akan mengabulkan doa kita walaupun butuh waktu sampai bertahun-tahun sekalipun dan jangan menyerah terus gapai impian.” ucap Abdul Hamid.

Abdul Hamid, S.Pd Gr

Rahasia Sukses ala Pak Rohim

Menjadi sukses dan terus mempertahankan kesuksesan membutuhkan kombinasi strategi yang terencana, dedikasi, dan kemampuan untuk beradaptasi. Seorang pembina paskibra di SMP sains tebuIreng yang bernama masruhin, yang lahir pada tanggal 20 Mei 1975 dan kini menginjak umur 48, masih sangat bersemangat mengajar paskibra di SMP sains Tebuireng.

Pak masruhin sering memberi tips agar guru dan para santri dapat meraih kesuksesan, salah satu tipsnya yang diberikan khususnya untuk para guru atau pelatih lainnya ialah melatih dengan serius, menguasai materi yang akan diajar, dan khusus untuk pelatih paskibra yaitu penguasaan lapangan.

Beliau juga memberikan tips untuk para santri agar dapat meraih kesuksesan yaitu, berlatih dengan serius, bersemangat, dan ikhlas. Dengan mengikuti tips tersebut secara Istiqomah insya Allah kita akan mencapai kesuksesan. itulah tips yang pak masruhin berikan kepada para guru dan santri agar dapat meraih kesuksesan.

Menggabungkan langkah-langkah ini akan membantu Anda tidak hanya mencapai kesuksesan tetapi juga mempertahankannya dalam jangka panjang. Ingatlah bahwa kesuksesan adalah perjalanan yang terus berkembang, dan penting untuk tetap berkomitmen pada pertumbuhan dan adaptasi sepanjang waktu.

Masruhin, S.Pd


Pewarta: JurnalisSMPsains/albii