Sumber gambar: http://www.muliarabbani.com

Oleh: Rafiqatul Anisah*

Sudah lumrah bagi kebanyakan masyarakat menyediakan makanan sebanyak-banyaknya untuk berbuka puasa. Sejak pagi berbelanja ke pasar untuk kemudian disimpan di lemari es. Menjelang sore hari kaum ibu mulai meracik berbagai masakan sesuai seleranya. Hasrat tersebut muncul karena seharian penuh telah menahan diri dari rasa lapar dan haus yang seringkali biasa dilakukan karena balas dendam.

Memang tidak bisa dipungkiri, ketika kita melihat makanan atau minuman di manapun bahkan di iklan televisi saja sudah tergiur menggugah selera. Padahal faktanya ketika azan telah berkumandang, makanan yang tadinya berselara tersedia dengan berbagai menu tidak akan habis. Justru makan sedikit saja sudah terasa kenyang.

Begitu pula tidak jauh beda dengan santri yang menyiapkan buka puasanya dengan membeli berbagai macam takjil, sungguh hanya hasrat belaka. Karena pada hakikatnya seseorang yang berpuasa itu akan lebih merasa kenyang daripada biasanya.

Sebaiknya makanan yang dihidangkan itu langsung  habis supaya tidak terbuang sia-sia. Karena biasanya seseorang yang berbuka puasa sudah merasa kenyang setelah minum meski hanya beberapa teguk air saja. Tetapi tidak masalah jika makanan masih bisa disimpan untuk dimakan saat sahur nantinya.

Majalah Tebuireng

Terkadang saat berbuka puasa, ada yang terbiasa memilih menu seperti teh manis dan kue ia sudah merasa kenyang dan tidak akan makan yang lainnya. Hal tersebut tidak baik untuk kesehatan karena rasa kenyang itu disebabkan oleh kadar gula yang tinggi bukan benar-benar kenyang.

Oleh karena itu marilah kita ubah pola berbuka puasa yang sehat dan mengikuti sunah Rasul, yaitu berbuka diawali  dengan kurma atau yang manis-manis lainnya atau air putih serta makan ala kadarnya tidak sampai melampaui batas kenyang supaya shalat Tarawihnya lancar dan tidak menyebabkan ngantuk.


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.