Oleh: Adawiyah*

Berulang- ulang ayat Al-Qur’an memerintahkan agar manusia berbakti kepada ibunya. Karena ia sangat berjasa di dunia terhadap anak-anaknya dan memiliki karomah yang luar biasa.  Sulitkah kita bersikap baik dan bertutur santun kepada ibu kita? Bagi orang-orang yang sejak kecil terbiasa berkata kasar dan kurang menghormati orang tua, memang merasa kesulitan untuk mengubah kebiasaan hal itu. Tetapi selagi orang tua masih hidup segeralah belajar menghormati mereka. Karena jika orang tua sudah berkalang tanah, maka tertutuplah amal kebaikan kita untuknya, kecuali doa anak saleh.

Agar bisa mengubah sikap menjadi lebih hormat dan santun, maka seseorang perlu merenungkan perjalanannya hingga bisa menjadi sosok seseorang seperti sekarang ini. Betapa ibu bersusah payah mengandung kita sembilan bulan lalu merawatnya tanpa ada rasa mengeluh untuk terus membesarkan kita dengan kesabaran dan keikhlasan tanpa meminta imbalan terhadap apa yang dilakukan selama ia membesarkan kita.

Begitupula apa yang diharapkan orang tua kepada anak-anaknya. Mereka tidak butuh dibangunkan istana mewah dan pakaian mahal. Namun perkataan yang menyejukkan hati dan sikap yang menenangkan pikiran, itulah yang dapat membahagiakan. Percuma saja kita layani dengan serba kemewahan tetapi di sisi lain ucapan kita senantiasa menyakiti hatinya. Itulah hanya sebatas pemberian saja tak ada hal yang perlu diistimewakan dari pemberian seorang anak.

Oleh sebab itu sangat dianjurkan kepada setiap anak agar bersikap dan bertutur santun kepada orangtua. Dalam al-Quran dijelaskan:

Majalah Tebuireng

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ۞ وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al- Isra’ ayat 23-24)

Oleh karena itu jangan sekali-kali berkata kasar. Karena berucap ‘ah’ saja tidak diperbolehkan dalam agama, apalagi menghardiknya, misalnya membentak, menegur dengan suara keras dan menghina. Maka seharusnya kita memanggil orangtua dengan perkatan sopan dan mulia.  Yakni panggilan yang mangandung unsur penghormatan .

Diterangkan dalam sebuah hadis bahwa suatu ketika ada seorang laki-laki bersama seorang pria lanjut usia datang mengahadap Rasulullah. Rasulullah menyapa, “Siapakah pak tua yang bersamamu ini?” laki-laki itu menjawab, “Dia bapakku.” Rasulullah memperingatkan, jangan kamu berjalan di depannya, jangan kamu duduk mendahuluinya sebelum ia duduk. Jangan sembarangan memanggil namanya. Dan jangan pula kamu menjadi penyebab dia mendapat cacian dari orang lain.” (H.R At-Thabarani).

Berjalan di depannya dan duduk mendahuluinya, termasuk akhlak buruk seorang anak terhadap orang tua. Termasuk juga mengucapkan kata-kata yang cenderung dapat merendahkan harga diri (kehormatan) mereka. Oleh sebab itu, jika kita ingin menjadi anak yang berbakti dan ingin mendapatkan kebahagian hidup, hendaknya berlemah lembut dan bertutur sopan kepada orang tua. Sikap itu sangatlah wajib bagi kita untuk dilakukan dengan segala hal macam kebaikan sebagai bentuk penghormatan dan memuliakan khususnya kepada ibu.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari