tebuireng.online—Penulis Buku “Orang Miskin  Dilarang Sakit”, Eko Prasetyo kemarin hadir di acara bedah buku dua buku terbarunya “Mereka Membunuh Munir” dan “ Bangkitlah Gerakan Mahasiswa” di Aula Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng kemaren (21/11) siang.

Dalam pembukannya, beliau memotivasi mahasiswa untuk bangkit. Menurut Eko Prasetyo, “saat ini ada kampus yang sepi dan mahasiswanya tadi pagi kuliah, siangnya kuliah besoknya kuliah dan kuliah lagi”. Pernyataan penulis buku ternama Jogjakarta tersebut sontak disambut tepuk tangan dan tawa para peserta. “Jadikan kampus itu ramai kegiatan! Kalau mau adem ayem ya baca buku siraman rohani Aa Gyim atau sejenisnya. Kalau mau gelisah ya baca buku seperti ini, ”, ungkap lelaki berkacamata tersebut dengan menyorkan dua bukunya yang sedang dibedah.

Bagaimanapun juga mahasiswa adalah kaum intelektual dan calon generasi penerus bangsa. “Islam adalah agama radikal, agama perlawanan”, terangnya. Dia juga menceritakan bagaimana Ibrahim dengan radikalnya saat masih beliau melawan Talmut dengan merobohkan patung-patungnya, bagaimana Musa dengan liar melawan Fir’aun yang juga bapak angkatnya dan bagaimana ayat Allah secara tegas mencela Abu lahab. “Lah itukan radikal dan melawan”, celetuknya.

Dalam kesempatan ini ia juga mengajak mahasiswa untuk terus membudayakan diskusi dan berorganisasi. “Mahasiswa itu ya bicara soal keilmuan dan gerakan” ucapnya. Pesan terakhir ia memberikan pepatah Afganistan “Kau bisa membakar kebun bunga dan meracuninya, tapi kau tak bisa halangi datangnya musim semi, Musim semi itu adalah kalian para Mahasiswa”.(Abror)

Majalah Tebuireng