Tebuireng.online– Sabtu malam (08/02/2020), Pesantren Tebuireng menggelar acara Peringatan 7 hari Wafatnya KH. Salahuddin Wahid. Tampak segenap santri, masyarakat, dan warga Kabupaten Jombang memadati lokasi di area masjid dan halaman utama Pesantren Tebuireng. Pembacaan Yasin, tahlil, dan  testimoni, serta ceramah agama memberi kesan khidmat dan takzim selama acara berlangsung.  

Pembacaan tahlil dipimpin oleh KH. A. Syakir Ridwan dan dilanjutkan doa yang dipimpin oleh KH. Muthoharun Afif. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh-tokoh besar, seperti Emha Ainun Najib (Cak Nun), KH. Lukman Hakim Saifuddin  (mentri agama indonesia tahun2014-2019). Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., (Din Syamsuddin), dan KH. Miftachul Akhyar, Rais Am PBNU.

Pada acara inti sambutan atas nama keluarga disampaikan KH. dr. Umar Wahid, “Atas nama keluarga Bu Nyai Farida dan (alm.) KH. Salahuddin Wahid, saya mengucapkan selamat datang, dan mengucapkan terimakasih karena sudah ikhlas membacakan doa yasin dan tahlil,” ungkap beliau.

“Beliau putra tokoh besar tapi beliau orang yang sederhana, beliau tidak hanya  mampu menjaga warisan, tapi juga mampu melanjutkan dan revolusi zaman, seperti pesantren, Trensains, dan Unhasy,” ungkap KH. Lukman Hakim Saifuddin, adik ipar Gus Sholah.

Testimoni juga disampaikan oleh budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun), “Air kawahnya Indonesia adalah Tebuireng,” ucapnya.  Acara inti tersebut ditutup dengan ceramah agama oleh Prof. Imam Suprayogo.

Majalah Tebuireng

Antusias masyarakat membeludak seperti halnya Haul Gus Dur, acara ini pun diikuti oleh seluruh santri putra Tebuireng. Bukan hanya dari kalangan laki-laki, antusias dari ibu-ibu juga tidak kalah, mereka rela berdesak-desakan dan duduk di bawah.


Pewarta : Rizka Nur M