Oleh: Izzatul Mufidati*

Nisfu Sya’ban tahun 2023 ini akan jatuh pada hari Selasa 7 Maret 2023 malam Rabu. Bulan Sya’ban merupan bulan yang mulia. Terdapat dalam suatu riwayat yang menerangkan bahwa Nishfu Sya’ban juga telah  dikenal di antara para sahabat :

“Dalam pasukan perang bersama Abdullah bin Ja’far ini ada Watsilah bin al- Asqa’. Keluarnya dari tanah Syam yaitu Damaskus ke Dair Abi al-Quds pada malam Nishfu Sya’ban, saat bulan bertambah cerah. Watsilah berkata; “Saya berada di dekat Abdullah bin Ja’far. Ia berkata kepada saya; “Wahai putra al-Asqa’, betapa indah dan cerahnya bulan malam ini.” Saya menjawab, “Wahai sepupu Anak Paman Rasulullah SAW. ini adalah malam Nishfu Sya’ban, malam yang diberkahi yang agung. Di malam inilah rejeki dan ajal akan dicatat. Di malam ini pula dosa dan kejelekan akan diampuni. Saya ingin beribadah di malam ini.” Saya berkata: “Perjalanan kita di jalan Allah (perang) lebih baik dari pada beribadah di malamnya. Allah Maha Agung pemberiannya”. Andullah bin Ja’far berkata: “Kamu benar.” (dikutip pada buku Khazanah Aswaja)

Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan salah satunya yaitu berpuasa pada hari ke-15 bulan Sya’ban yang disebut dengan nishfu Sya’ban.

Selain itu, dalam kitab Majmu’ah Maulid Dhiba’iyah dijelaskan bahwa lafal niat puasa nishfu sya’ban yaitu :

Majalah Tebuireng

نويت صوم غد يوم نصف شعبان سنة لله تعالى

Artinya :

 “Saya niat puasa nisfu sya’ban sunnah karena Allah ta’ala”

Terdapat keutamaan membaca doa pada nishfu sya’ban. Bahwa hendaklah shalat nishfu sya’ban (shalat hajat) dua rakaat setelah maghrib. Lafal niatnya yaitu:

اُصَلِّىْ سُنَّةَ لَيْلَةِ نِصْفُ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Artinya:

“Saya sholat sunnat Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Pada rakaat pertama setelah membaca al-fatihah, kemudian membaca surah al-Kafirun. Pada raka’at kedua, setelah membaca al-fatihah kemudian membaca surah al-ikhlas lalu salam.

Kemudian juga disunnahkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.

Yasin pertama: Mohon dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah (Usia yang sehat jasmani rohani & penuh manfaat, diridhoi Allah swt).

Yasin kedua: Mohon rizki yang banyak karena ibadah kepada Allah.

Yasin ketiga: Mohon Keteguhan Iman, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran sampai akhir hayat  (khusnul khotimah). Karena Iman itulah yg menentukan nasib masa depan seseorang.

Kemudian membaca doa:

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin


Sumber : Buku Khazanah Aswaja dan Kitab Majmu’ah Maulid Dhiba’iyah


*Mahasiswa STIT UW Jombang.