sumber gambar: www.google.com

Oleh: Qurratul Adawiyah*

Suara takbir menggema

menghidupkan berbagai masjid dan mushalla
isak tangis pecah seketika
teringat keluarga yang kini tak lagi bersama

menjelajahi jalan yg penuh keramaian tak lagi ada
hanya sejarah penuh duka yang sempat menjadi fatwa
perjalanan sudah terlewati dengan cerita beda

kini sendu cipta kembali
menyendiri berteman sunyi
menahan hasrat untuk pergi
menemui para kesayangan melukis pelangi

Namun ……
pekat dan kelam
terikat gelap menahan pergi menghilang

mengiyakan angan
berkelahi dengan perasaan
merintih menginginkan kebebasan

Pak, Emmak, Kak, Lek

kali ini kita tak lagi ada temu
batas waktu menjadi jeda melepas rindu
tegarlah
berdoalah

biarlah kesabaran yang menjadi penguat setiap perjalanan

meski nyatanya …

Langit mendung menciptakan kesedihan

Majalah Tebuireng