Buku “Analisis Gender dan Transformasi Sosial” karya Mansour Fakih, mencoba menganalisis perbedaan gender secara kultur masyarakat sosial. Yakni, upaya menjelaskan dan menelusuri pesan dan pengertian dasar tentang gender yang selama ini dihasilkan oleh pola pemikiran masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang masih kekurangan fasilitas pengatahuan. 

Penulis menyusun buku ini menjadi 3 bagian. (1). Analisis Gender dan ketidakadilan. Diskursus pembangunan dan nasib kaum perempuan. (2). Analisis Gender dalam gerakan transformasi perempuan. Homogen Maskulinitas dan arah garakan feminisme. (3). Tinjuan stuktural terhadap buruh perempuan. Analisis Gender dan Tafsir Agama. Emansipasi kaum perempuan: refleksi dan agenda mendesak. Penulis juga menyajikan persoalan-persoalan sosial lalu mengkajinya dengan analisis gender.

Dewasa ini keadilan gender atau bahasa Nadhotun Nisa (kebangkitan perempuan) menjadi pembahasan yang seksi dan banyak kita jumpai baik dalam artikel, jurnal, seminar, kajian online. Salah satunya melalui buku yang ditulis oleh Mansour Fakih ini.

Penulis menyajikan hal-hal sederhana yang lumrah dalam kehidupan masyarakat yang selama ini kurang tepat dalam mengartikan perbedaan gender. Masyarakat sering menyamakan perbedaan gender dengan perbedaan seks padahal keduanya sangat berbeda.

Perbedaan gender merupakan berbedaan sifat yang melekat pada laki-laki atau perempuan. Contoh (laki-laki) mempunyai sifat pemberani, perkasa, kuat. Sedangkan (perempuan) lemah, penakut dll. Perbedaan gender ini bisa dipertukarkan ada saja perempuan yang pemberani dan laki-laki sebaliknya. Perbedaan gender seringkali disebut kodrat Tuhan untuk perempuan. Namun pernyataan ini tidak dibenerkan oleh Mansour Fakih.

Perbedaan seks ialah perbedaan jenis kelamin yang melekat pada laki-laki atau perempuan, contoh: (laki-laki) memiliki jakun, penis, memproduksi sperma. Lalu (perempuan) memiliki vegina, organ untuk menyusui dan lainnya. Ini yang disebut perbedaan seks dan tidak bisa dipertukarkan antara perempuan dan laki-laki kerena merupakan takdir dari Tuhan.

Lebih jauh lagi, penulis juga menyajikan sejarah gender, ketidakadilan gender, feminisme, dan gerakan transpormasi perempuan. Yang menjadi perhatian dalam buku ini penulis juga menjelaskan bahwa gerakan perempuan atau feminis dalam hal ini tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan, namun juga ikut memperjuangkan keadilan pada laki-laki yang pada masa buruh dijadikan budak. Bahasa sederhananya dalam sejarah musuh kapitalisme salah satunya ialah feminisme.

Sebagai penutup, buku ini saya rekomendasikan untuk wanita karir atau perempuan yang punya bakul olshop atau yang punya penghasilan diatas laki-laki sebagai suami. Dalam hal ini agar tidak terjadi feminisme kebablasan sehingga kewajiban sebagai istri ditinggalkan atau hak -hak suami tidak ditunaikan, karena merasa unggul dalam penghasilan.

Judul: Analisis Gender dan Transformasi sosial
Penulis: Mansour Fakih
Penerbit: INSISTPress
Cetakan: Pertama, oktober 2020
Tebal: xxviii + 156 halaman
Peresensi: Wahyu* (siswa “Sekolah Membaca” Majalah Tebuireng Jombang)

Majalah Tebuireng