theweeding.id

Bila anda mendatangi istri, ucapkanlah:

بِسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkan kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Kau karuniakan kepada kami.

Tututplah dirimu dan istrimu dengan sesuatu, bersikaplah tenang dan sabar, dan bisa merasa akan keluarnya mani, bacalah dalam hatimu, tanpa menggerakkan lidahmu:

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا ۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

Majalah Tebuireng

Dialah Allah yang telah menciptakan manusia dari air lalu dijadikan-Nya keturunan dan mushaharh (periparan) dan adalah Tuhanmu Mahakuasa.” (QS Al-Furqan: 54)

Bila ditanya, mana yang afdal (lebih utama) bagi seorang nasik (murid yang bersuluk) antara kawin atau tidak, jawabannya ialah, “yang lebih selamat antara keduanya bagi keagamaannya, lebih patut bagi hatinya dan lebih menenangkan bagi pikirannya”.

Seorang yang tidak beristri, hendaknya benar-benar menjauh dan menghindarkan diri dari memikirkan soal-soal wanita, yang dapat mendorong hatinya cenderung kepada mereka. Barang siapa mengalami cobaan itu dan tidak memiliki kemampuan untuk mengekangnya dengan melaksanakan ibadah, hendaknya ia kawin.

Jika tak memiliki kemampuan untuk itu, hendaknya memperbanyak puasa. Sebab puasa dapat mematahkan syahwatnya.

Wallahua’alam

*Dikutip dari kitab Risalah al-Mu’awanah