Perlunya support system dalam kehidupan sehari-hari. (foto: wkoke)

Masyhur kita dengar, “menjadi dewasa itu pilihan, tetapi menjadi tua itu pasti.” Banyak hal dari kita yang was-was dan khawatir bagaimana kemudian diri kita menginjak umur lebih tua setiap tahunnya dengan kondisi diri yang masih belum stabil.

Rencana yang begitu banyak dengan action yang minim tentu juga menyumbang ketakutan kita pada hal-hal yang belum bisa dicapai, boleh jadi target umur 25 tahu. Entah itu soal kelulusan, memiliki pasangan, menikah, punya rumah, punya pekerjaan tetap atau pencapaian lain yang sudah menjadi rahasia umum. Artinya bukan hanya diri kita yang menentukan, namun lingkungan juga ikut andil untuk itu.

Oleh karena itu teman-teman, disaat akan menjajaki usia 25 tahun kita akan mengalami fase berat dalam berfikir yang di sebut overthingking. Selain memikirkan tentang masa depan, karir, bahkan jodoh yang tak kunjung datang, kita juga punya desakan dari berbagai pihak termasuk keluarga.

Sayangnya, banyak dari kita hanya sibuk memikirkan hingga frustasi dan tak ada hal apapun yang bisa dilakukan secara positi, sehingga dalam hal ini baiknya kita mampu mengendalikan pikiran kita dan tetap melakukan apa yang bisa dan harus dilakukan dengan tenang dan yakin.

Dari pada sibuk dan bingung memikirkan sesuatu yang sudah pasti allah rencanakan, yuk mempersiapkan hal agar tidak menjadi muslimah yang menjalani hidup dengan sia sia tanpa mempersiapkan amal kebaikan. 

Majalah Tebuireng

Coba kita simak 7 hal yag mungkin bisa jadi pertimbangan untuk kita memijaki fase selanjutnya. Sebenarnya tak perlu menunggu umur 25, sebab umur berapapun jika kita menyadari perlunya kedewasaan, maka kita perlu memahami apa yang kita khawatirkan dan apa yang perlu dilakukan.

Menikah karena Fomo

Jangan menikah hanya karena tekanan atau karena melihat banyak teman yang sudah menikah.  Menikah itu harus ikhlas dari hati dan siap bekal segalanya. tidak karena paksaan maupun ikut ikut teman. Menikah ketika sudah siap dan punya bekal ilmu untuk menghadapi ibadah yang panjang. Karena sumur hidup lama, mari mempersiapkan diri agar bertamu dengan laki laki terbaik yang akan membimbing diri kita ini.

Memanfatakan Waktu dengan Baik

Hindari banyak main dan hentikan kesenangan sesaat apalagi samapai ke arah maksiat yang membuat timbul rasa penyesalan di kemudian hari. Fokus perbaikan karakter, pola pikir dan perbanyak mencari ilmu yang sangat bermanfaat untuk dunia dan akhirat apalagi sebagai seorang perempuan kita harus banyak belajar karena kita adalah al ummu almadrasatul ula bagi anak anak kita nantinya.

Waspada Menjalin Hubungan

Di zaman sekarang banyak sekali anak muda yang sangat mernormalisasikan pacaran, padahal allah sudah jelas jelas melarang dan mengharamkan. Karena pecintaan yang diawali dengan pacaran tidak akan membuahkan hasil kisah cinta yang bahagia.

Untuk itu jangan buang waktu dan energimu untuk mencintai lawan jenis yang bukan miliki dan hakmu. Selain karena itu dosa, ada banyak part kekecewaan yang akan di terima jika kita salah menaruh rasa. Karena perbuatan ini bisa menjauhkan dirimu dari ketenangan. Jaga dirimu, allah akan pertemukan dengan yang terjaga pula.

Memprioritaskan Ibadah

Banyak pilihan yang mendatangi baik dalam hal atau karir sosial saat kamu masih muda, maka pastikan sebelum mengambil keputusan hal itu tidak membahayakan agama atau tidak bertentangan dengan syarit.

Perbanyak Bersyukur

Kalau kita bersyukur allah akan menambah kebahagiaan yang ada buat kita. Untuk itu daripada meruntuki apa yang tidak kamu dapatkan, syukuri setiap nikmat yang allah beri. semakin kamu bersyukur, semakin allah tambah nikmatnya.

Cara bersyukur itu ada 2 mengucapkan alhamdulilah setiap mendapatkan kenikmatan sekecil apapun, dan cara bersyukur selanjutnya dengan beribadah kepada allah karena berterimakasih telah memberikan hidup penuh kebahagiaan.

Disiplin

Mengatur dan manage waku dengan baik sangat di perlukan agar kita tidak tergolong manusia yang menyia nyiakan waktu. Mulai membangun kebiasaaan dan kegiatan positif, konsisten dan istiqomah dalam menjalani kebaikan apalagi di waktu muda. Karena waktu muda ini badan masih bugar dan fres dalam menjalani hal apapun. Dan waktu muda adalah waktu terbaik untuk membangun pola yang akan bermanfaat ketika kamu semakina dewasa.

Rawat Diri dengan Baik

Perioroitaskan perawatan diri, kamu adalah dokter bagi dirimu sendiri, tgidak ada yang lebih tahu dari memahami tyubuhmu selain kamu dan allah. Jagalah tubuhmu dengan baik sebagaimana kamu merawat jiwamu. Jangan berkompromi untuk tidak makan sehat dan jangan berkmrpomi untuk tidak menjadi lebih kuat secara fisik.

Itulah beberapa hal yang mungkin bisa kita coba untuk miminimalisir kekhawatiran fase hidup, agar kita mampu menikmati hidup dengan cara tidak lupa mensyukuri setiap yang dilalui (proses) sebagai bentuk ikhtiyar dalam hidup.



Penulis: Wannur Laila Putri

Mahasiswa PAI Unhasy