Iklan Tebuireng.Online

Puisi

Mendiskusikan Hal-hal Remeh

Akui Kesalahan Oleh: halub©    Pondasi bangunan itu dihancurkan, dengan sengaja. Alasan bosan, monoton, tidak romantis. Aku kira dia mau, juga bersedia berada di bawah kehendak tak jelasku. Awalnya dikatakan, "Lemparkan tali, agar terikat di leher, biarkan aku...

Lebaran di Atas Rindu

Oleh: Izza MSW* Indra dengarku menangkap gema Dari segala arah mata angin kepada senja Yang menutup hari ini Melambaikan tangan Tanda perpisahan Ramadan bertemu masa pensiun tahunannya Mempurnakan tugas Mengingatkan manusia Akan Tuhan Yang Ada Beberapa paham kenapa mata tiada sanggup terkatup Meringkuhkan sujud di...

Pertanyaanku Sederhana

Oleh: Rara Zarary*   Apa kau baik-baik saja Setelah Tuhan ambil seseorang yang kau cinta?   Apa kau baik-baik saja Setelah orang lain menjadikanmu korban dari sesuatu yang tak pernah kau lakukan?   Apa kau baik-baik saja Setelah orang terdekatmu Membunuhmu pelan-pelan?   Apa kau baik-baik saja, Setelah...

Pemakaman Janji

Oleh: Rara Zarary* Jangan pernah bilang, aku benar-benar bagian jika dalam dirimu kau tak tahu cara menempatkan. Tak aku dengar lagi suara bulan membaca sajak-sajakmu yang dipatah lupakan. Jangan pernah bilang, aku adalah orang yang...

Sudah Berapa Kali

Oleh: Umam Nababan* Sudah kesekian kali, kawan! Kita saling melempar senyum Meski sedikit memuakkan Tapi kita tetap bertahan Sudah kesekian kali, kawan! Kita saling bertegur sapa mesra Kadang bertukar kata di dunia maya Demi asa di marga seberang sana Sudah kesekian kali, kawan! Kita...