Iklan Tebuireng.Online

Aswaja Ke-NU-an

Ruang Lingkup Ahlussunnah wal Jama’ah

Oleh: Ustadz Yusuf Suharto* Menurut Abd al-Qahir al-Baghdadi dalam kitabnya, al-Farq Bayn al-Firaq, Ahlussunnah wal jama’ah terdiri atas  delapan kelompok: Mutakallimun atau Ahli ilmu Tawhid, Ahli Fiqh aliran al-Ra’y dan al-Hadis, Ahli Hadis, Ahli Ilmu...

KH. Hasyim Asy’ari Sempat Mengajar di Masjidil Haram

Seri Kiprah KH. Hasyim Asy’ari #28 Oleh: M. Abror Rosyidin* KH. Hasyim Asy’ari mengalami dua fase belajar di Tanah Haram. Pertama setelah menikah dengan Nyai Khodijah putri Kiai Ya’qub Siwalan Panji sampai sang istri dan sang...

Alasan Al-Asy’ari Tinggalkan Mu’tazilah

Kitab ensiklopedia berjudul Al-Maus’’ah Al-‘Arabiyah Al-Muyassarah, sebagaimana dikutip oleh M. Tholhah Hasan, disebutkan bahwa ahlu al-sunnah wa al-jama’ah adalah mereka yang mengikuti dengan konsisten semua jejak langkah yang berasal dari Nabi SAW dan membelanya....

Tabarruk dan Ziarah Kubur Ala NU

Oleh: Rafiqatul Anisah* Istilah tabrik (تبريك) dan tabarruk (تبرك) telah dikenal dalam Ahlussunnah Wal Jama'ah.  Tabrik adalah mendoakan datangnya barokah untuk orang lain. Sedangkan tabarruk merupakan upaya untuk memperoleh barokah atau dalam istilah Jawa lumrah...

Orang Mati Bisa Mendengar, Melihat, dan Berbicara?

Oleh: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari* Tentang orang mati yang dapat mendengar dan berbicara, Al-Bukhari di dalam kitab Shahihnya meriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwasanya Nabi SAW bersabda: الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتَوَلَّىَ...