Tebuireng.online—Sekitar 104 Siswa kelas XI IPS SMAK St. Louis Surabaya antusias mengikuti studi Sosial Budaya, yang diadakan di Aula Bachir Ahmad Lt.3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Tebuireng Jombang, pada Kamis (23/03/17). Ini merupakan kali kedua kunjungan yang diselengarakan oleh SMAK St. Louis di Pesantren Tebuireng. Untuk kali ini, kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali pengetahuan dan menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Kunjungan ini disambut oleh Sekretaris Umum Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Ghoffar, H. Lukman Hakim, dan H. Kusnadi Sahid. Dalam sambutannya, KH. Abdul Ghoffar menjelaskan lima prinsip Tebuireng, yaitu ikhlas, jujur, tanggung jawab, kerja keras, dan tasamuh. Menurutnya, tasamuh atau toleran merupakan faktor yang paling penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
Dalam sesi tanya jawab, para siswa antusias untuk menyampaikan rasa ingin tahunya tentang Islam dan Pesantren Tebuireng. Salah satu siswa bertanya tentang bagaimana cara menjadi muslim yang baik di tengah munculnya ISIS dan FPI yang mencoreng citra Islam. Pertanyaan tersebut dijawab oleh H. Lukman Hakim. Beliau mengatakan bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin, di mana Islam mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai. Islam sama sekali tidak mengajarkan kekerasan.
“Semoga toleransi antar umat beragama di Indonesia semakin terjaga, apalagi menghadapi situasi politik saat ini, yang saat ini sangat mengganggu kerukunan antar agama,” salah satu siswa SMAK St. Louis Surabaya, Jessica, menyampaikan harapan tersebut di dalam forum.
Pesantren Tebuireng bukan tujuan satu-satunya dalam kegiatan Studi Sosial Budaya ini. Setelah berkunjung ke Pesantren Tebuireng, rombongan Siswa SMAK St. Louis yang didampingi oleh beberapa guru tersebut melanjutkan perjalanannya mengunjungi Klenteng Hong San Kiong, Gudo, Jombang.
Pewarta: Azminatul Alfay Rohmah
Editor: Munawara
Publisher: Farha Kamalia
