qurban-tebuirengOleh: Ustadz Yusuf Suharto*

Kurban secara istilah berarti binatang yang disembelih pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dengan tujuan beribadah  kepada Allah (taqarrub ilaLlah).

Tersebut dalam Fathul Qarib, karya Syekh Abi Abdillah Muhammad bin Qasim as-Syafii.

    وهي اسم لما يذبح من النعم يوم عيد النحر، وأيام التشريق تقرباً إلى الله تعالى

Penyembelihan Kurban mulai terbitnya matahari dan telah lewat kira-kira waktu untuk melakukan sholat dua rakaat dan dua khutbah. adapun batas akhirnya saat matahari terbenam (masuk waktu sholat magrib) diakhir hari tasyriq, tanggal 13 Dzulhijjah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hukum

Menurut madzhab Syafi’i, berKurban hukumnya sunnah muakkad ‘alal kifayah. Artinya, bagi muslim, merdeka, baligh, berakal, dan mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan Kurban. Sehingga jika salah satu dari anggota keluarga telah melaksanakan Kurban, maka Kurban itu sudah mencukupi untuk keseluruhan keluarga itu, sehingga bagi anggota keluarga lainnya sudah tidak ada tuntutan untuk mengerjakan kesunnahan tersebut. Hukum berKurban menjadi wajib, jika sebelumnya sudah ditentukan (muayyanah) atau dinazarkan.

Tersebut dalam kitab Fathul Qarib,

 (والْاضحية سنة مؤكدة) على الكفاية فإذا أتى بها واحد من أهل بيت كفى عن جميعهم، ولا تجب الأضحية إلا بالنذر

Dua hadits di bawah ini adalah bukti bahwa kelapangan rizki adalah sasaran kesunnahan melaksanakan Kurban, dan juga bahwa berKurban itu hukumnya sunnah.

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّاناَ

“Barang siapa yang mempunyai kelapangan (rezeki) tetapi tidak berKurban, maka janganlah ia mendekat ke tempat shalat kami (H.R. Ibnu Hibban).

أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَسُنَّةٌ لَكُمْ

“Aku (Muhammad) diperintahkan menyembelih Kurban, dan hal itu sunnah bagi kalian.”

Ketentuan Hewan Kurban

Hewan yang sah dipakai sebagai Kurban adalah

-Onta, untuk maksimal tujuh (7) orang

-Kerbau atau sapi untuk maksimal tujuh (7) orang

-kambing, kibas,  biri-biri, atau domba hanya untuk  satu orang

Dalam kitab Al-Yaqut an-Nafis dikatakan

تجزئ البدنة عن سبعة والبقرة عن سبعة والشاة عن واحد فقط

Dalam Fathul Qarib dinyatakan

(وتجزىء البدنة عن سبعة) اشتركوا في التضحية بها (و) تجزىء (البقرة عن سبعة) كذلك (و) تجزىء (الشاة عن) شخص (واحد

Hewan tersebut sah dibuat Kurban dengan ketentuan:

  1. Kibas, biri-biri, dan domba yang telah berumur satu tahun, atau telah tanggal gigi depannya.
  2. Kambing biasa yang telah berumur dua tahun
  3. Kerbau atau sapi yang telah berumur dua tahun dan memasuki tahun ketiga.
  4. Onta yang telah berumur lima tahun dan memasuki tahun keenam.

Tentang ketentuan umur hewan quraban disebutkan  dalam Fathul Qarib

(ويجزىء فيها الجذع من الضأن) وهو ما له سنة وطعن في الثانية (والثني من المعز) وهو ماله سنتان وطعن في الثالثة (والثني من الإبل) ما له خمس سنين وطعن في السادسة (والثني من البقر) ما له سنتان وطعن في الثالثة

Syarat Kelayakan Hewan Kurban

  1. Tidak nyata buta sebelah (pece; Jawa)
  2. Tidak nyata pincang
  3. Tidak sakit parah
  4. Tidak terlalu kurus yang menyebabkan hilang sumsum tulang-tulangnya

Berikut ini keterangan tentang cacat hewan dari Fathul Qarib

(لا تجزىء في الضحايا) أحدها (العوراء البين) أي الظاهر (عورها) وإن بقيت الحدقة في الأصح (و) الثاني (العرجاء البين عرجها) ولو كان حصول العرج لها عند إضجاعها للتضحية بها بسبب اضطرابها (و) الثالث (المريضة البين مرضها) ولا يضر يسير هذه الأمور (و) الرابع (العجفاء) وهي (التي ذهب مخها) أي ذهب دماغها (من الهزال) الحاصل لها

Dalam Fathul Qarib, ada keterangan penyerta tentang beberapa cacat sebagaimana berikut:

(ويجزىء الخصي) أي المقطوع الخصيتين (والمكسورة القرن) إن لم يؤثر في اللحم ويجزىء أيضاً فاقدة القرون، وهي المسماة بالجلحاء (ولا تجزىء المقطوعة) كل (الأذن) ولا بعضها ولا المخلوقة بلا أذن (و) لا المقطوعة (الذنب) ولا بعضه

 


*Ketua Aswaja Center NU Jombang