Siswa SMP A Wahid Hasyim, saat mengikuti salah satu praktik dari beberapa rangkaian kegiatan Sekolah Sungai, (20/04/17). (Foto : Iryan)

Tebuireng.online- SMP A Wahid Hasyim menyelenggarakan rangkaian kegiatan Sekolah Sungai sejak Senin (17/04/17) hingga Kamis (20/04/17) dengan berbagai ilmu pengetahuan yang diberikan kepada para siswa. Hari pertama pembelajaran Sekolah Sungai, Siswa SMP A. Wahid Hasyim disuguhkan materi penaggulangan korban bencana. Adapun materi pertama adalah pernafasan dalam menanggulangi korban bencana. Dengan materi yang mudah dipahami, siswa diajak langsung mempraktikkannya, Senin (17/04/17).

Menurut seorang siswa kelas VIII B, Steawerd mengungkapkan, “Sekolah Sungai pada materi ini begitu bermanfaat untuk pembekalan ke depannya. Saya harap SMP A. Wahid Hasyim lebih ditingkatkan lagi dalam pembekalan penaggulangan bencana,”

Selain pembelajaran materi pernafasan, Sekolah Sungai juga memberikan pembelajaran mendaur ulang sampah Ecobrick dan materi Biokomposter, POC (Pupuk Organik Cair) yang terbuat dari sampah-sampah organik. Sampah-sampah organik tersebut yang akan menjadi bahan pembusukan dari Pupuk Organik Cair dan setelah itu akan menjadi sebuah komposter.

Pada pembelajaran Sekolah Sungai hari selanjutnya, Siswa SMP A. Wahid Hasyim juga dibekali cara penanaman tanaman. Salah satunya adalah cara menanam tanaman yang ditanam di dalam media non tanah seperti hidroponik. Media yang dapat dilakukan setiap orang, media yang terbagi menjadi beberapa macam, seperti Wick System (sederhana, menggunakan styrofoam atau botol bekas air mineral), NFT System (oksigen yang diperlukan lebih banyak dan lebih bagus, cepat), Rakit Apung (akar langsung menyentuh), Fertigasi atau Drip System (dengan serabut), dan DFT System. Dengan berbekal perlengkapan seperti nutrisi, net pot, air baku, cahaya atau lampu, benih, dan alat ukur, ternyata bisa membuahkan hasil penanaman tanaman yang bernilai tinggi.

Setelah pemberian materi singkat, siswa SMP A. Wahid Hasyim diajak untuk membuat bibit dari benih. Dengan menggunakan media tanam non tanah, rockwoll bisa dijadikan sebagai pengganti tanah yang bisa setiap orang lakukan dan dapatkan. Berbahan alat wadah, plastik, tusuk gigi, benih, dan rockwoll. Siswa SMP A. Wahid Hasyim melakukan praktik langsung yang diselenggarakan oleh Sekolah Sungai Brantas Daya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menurut Dimas Haryanto salah satu anggota Sekolah Sungai menuturkan, “Hidroponik merupakan metode penanaman yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Jika Sekolah SMP berminat, komunitas Sekolah Sungai Brantas, akan mengaktifkan tanaman hidroponik ini,”

Siswa SMP A. Wahid Hasyim, Hadi Wijaya dari VIII D mengungkapkan, “Saya sangat tertarik dengan pembelajaran yang satu ini. Sangat membantu sekali, kalau bisa metode penanaman yang satu ini diaktifkan saja pada Siswa SMP A. Wahid Hasyim agar siswa juga bisa menerapkannya di rumah masing-masing,” ungkapnya saat diwawancarai.


Pewarta : Iryan Romadhani

Editor : Munawara, MS

Publisher : Munawara