Santri Tebuireng menunjukkan kartu BRIZZI di atas panggung bazar, Kamis (15/12/2016)

tebuireng.online—Memasuki hari ketiga Bazar Murah, halaman Pesantren Tebuireng masih menunjukkan keramaian pengunjung. Bila hari-hari sebelumnya bazar didominasi oleh pengunjung dari santri putra, pada hari terakhir (15/12/2016) bazar ini jumlah pengunjung bazar nampak meningkat terutama dari pengunjung santri putri mengingat mengingat besok adalah hari libur para santri. Selama bazar berlangsung, terlihat penjual menjajakan dagangannya dan pengunjung menikmati makanan atau sekedar melihat-lihat ditemani alunan musik Islami.

Bazar Murah yang diselenggarakan oleh Pesantren Tebuireng dengan menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini bertujuan untuk mengkampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Dengan menggunakan kartu BRIZZI, masyarakat dan santri tidak perlu menggunakan uang tunai untuk melakukan transaksi jual beli. Ini selaras dengan agenda pemerintah Indonesia, yang digagas oleh Bank Indonesia pada 2014.

Pengunjung mengaku dengan menggunakan BRIZZI belanja lebih praktis. Hal ini seperti diungkap oleh santri Tebuireng asal Kediri, Juddin, “Karena lebih efisien, nggak banyak bawa uang.”

Manfaat gerakan non tunai ini tidak hanya dirasakan oleh pembeli saja, namun pedagang pun juga ikut merasakan manfaatnya. “Lebih bagus karena lebih aman,” terang Joko, penjual batagor di bazar. Bapak yang biasa menjual batagornya di Pasar Cukir ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak takut omsetnya turun, malah ia mengaku bahwa omsetnya lebih naik sedikit dibanding biasanya.

Bazar Murah yang diikuti 40 unit UMKM ini, siang ini akan ditutup dengan acara Pencanangan GNNT Berbasis Pesantren di Gedung KH. Yusuf Hasyim lantai 3, Pesantren Tebuireng.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta:          Farha Kamalia

Editor:             Farha K.

Publisher:        Farha K.