Suasana pertemuan atas kunjungan
Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan Aceh, Rabu (25/01/2017) (foto: Fitrianti)

tebuireng.online– Sekitar 132 santri Pondok Pesantren Modern Tengku Chiek Oemar Diyan Indrapuri, Aceh Barat, mengunjungi Pesantren Tebuireng dalam rangka menjalin silaturahmi dan studi banding pada Rabu (25/01/2017), di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf  Hasyim. Rombongan tersebut tiba pada pukul 10.00 WIB.

Setelah tiba, rombongan langsung mendapat sambutan hangat oleh Mudir Pondok H. Lukman Hakim B.A., Mudir sekolah H. Kusnadi Said, dan Kepala Pondok putra Ustadz Iskandar. Adapun jumlah rombongan sebanyak 132 tersebut, merupakan siswa-siswi kelas XI Madrasah Aliyah yang terdiri dari berbagai jurusan (IPA, IPS, dan Keagaman), beserta 6 guru pembimbing.

Pengasuh Pesantren Modern Tengku Chiek Oemar, Tengku Hanif Dahlan mengatakan bahwa studi banding ini memiliki tujuan untuk mendalami kurikulum yang ada di Pesantren Tebuireng, khususnya mengenai pendalaman terhadap kitab kuning yang ada sejak zaman KH. Hasyim Asy’ari.  Selain itu studi banding ini untuk memberi tahu para santri tentang pondok pesantren yang ada di luar pulau Sumatera.

“Kami sangat senang bisa berkunjung di sini. Pihak Tebuireng yang sangat welcome dengan kami, membuat kami merasa speechless saat ini. Karena awalnya kami hanya mendengar namanya saja dan dari pihak kami sendiri sama sekali tidak ada yang tau ataupun kenal dengan orang dari Pondok Pesantren Tebuireng,” tutur Pak Hanif Dahlan saat diwawancarai.. Beliau menceritakan komunikasi awal kedua pihak terjalin, setelah pengurus Pesantren Modern Tengku Chiek Oemar mengirim e-mail ke Pondok Pesantren Tebuireng dan mendapatkan respon yang positif.

Kegiatan studi banding ini merupakan pilihan dari pihak rombongan. Sebab menurut mereka, lulusan dari Pesantren Tebuireng terkenal sebagai lulusan yang berkualitas dan menyebar di seluruh Indonesia. Mereka meyakini bahwa pembelajaran berbasis kitab kuning di Pesantren Tebuireng ini lebih mendalam. Oleh karena itu, kunjungan studi banding tersebut  beliau harapkan mampu menghidupkan pembelajaran berbasis kitab kuning di Pondok Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hal itu kemudian diterangkan oleh Bapak H. Kusnadi Said, selaku Mudir Sekolah. Alumnus SMA A. Wahid Hasyim tersebut menjelaskan bahwa di Pesantren Tebuireng selain memiliki lembaga pendidikan umum seperti SMP dan SMA A. Wahid Hasyim, juga memiliki lembaga khusus yang model pembelajarannya berbasis kitab kuning, yaitu MTs dan MA Salafiyah Syafi’iyah, Madrasah Mualimin, dan Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng.

“Di Pondok Pesantren Tebuireng, kami menerapkan dua sistem, yang terdiri dari sistem pendidikan umum dan pendidikan pesantren. Pada sistem pendidikan umum, kami menerapkan pendidikan nasional seperti SMP dan SMA. Sedangkan pada pendidikan pesantren kami menggunakan cara sistem takhassus (pengajian kitab kuning) yang ditempa dengan bimbingan asatidz yang sudah paham akan penguasaan kitab kuning,” tutur Bapak Kusnadi Said.

Rombongan meninggalkan Tebuireng sekitar pukul 12.00 WIB usai berziarah ke maqbaroh Masyayikh Tebuireng. Rombongan juga akan mengunjungi Kampung Inggirs Pare dan Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo sebelum kembali ke Aceh. Meluncur dari Jakarta mereka sempat bermalam di Batu Sebelum mengunjungi Tebuireng.


Pewarta:     Fitrianti Mariam

Editor:       Munawara

Publisher:   M. Abror Rosyidin