(ANTARA/ist)

Tebuireng.online- Pentingnya memperhatikan jenjang kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU) kembali digulirkan menjelang konferensi cabang (Konfercab) NU besok (22-23/04/17) di Pesantren Tebuireng setelah beberapa bulan lalu sempat menjadi perbincangan di kalangan pemuda NU di Kota Santri ini.

Pasalnya, momentum Konfercab ini merupakan forum penting untuk memusyawarahkan perihal kondisi tersebut. Sehingga pengurus NU dari level ranting sampai PCNU adalah orang-orang yang jenjang disiplin kaderisasinya sudah sama-sama menempuh kaderisasi yang ada di NU. “Kalau jenjang kaderisasi ini jalan, NU akan semakin kuat. Semua pengurus NU sudah sama-sama menempuh kaderisasi NU,” paparnya.

Sebab, menurut Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang H. Zulfikar Damam Ikhwanto bahwa Kaderisasi merupakan syarat mutlak dalam ber-NU, Kamis (20/04/17).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Antok ini bahwa adanya jenjang kaderisasi di NU salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan regenerasi NU yang sehat. Hingga kader yang dari level paling bawah pun (pengurus ranting, red) pada saatnya akan menempuh kepengurusan di atasnya dan seterusnya. “Jenjang kaderisasi yang sudah maklum adanya, harus dijalankan sebaik-baiknya, IPNU/ PMII – Ansor NU – NU, IPPNU/ KOPRI (Korp PMII Putri) – Fatayat NU – Muslimat NU, sehingga tidak memaksakan mengambil pengurus dari latar belakang yang tidak jelas atau tidak sesuai disiplin kaderisasi di NU,” ujarnya.

Selama ini, menurut Gus Antok jenjang kaderisasi NU kurang diperhatikan. Dampaknya, kepengurusan NU seolah bersifat inklusif bagi siapa pun dan dari kalangan apapun, padahal menurut beliau, kondisi ini rawan akan kesusupan kelompok yang tidak pro dengan NU, bahkan kalangan yang sebenarnya ingin merusak NU dari dalam. “Ini kan sangat bahaya bagi NU, baik dari sisi struktural maupun kulturalnya,” pungkas salah satu PNS di lingkungan Kota Santri ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta : Rif’atuz Zuhro

Editor : Munawara, MS

Publisher : Munawara