Terjemah kitab Adabul Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari yang diterbitkan Pustaka Tebuireng

Judul Buku  : Pendidikan Akhlak untuk Pelajar dan Pengajar

Penulis         : Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari

Cetakan        : I, Oktober 2016

Teba              : xvi + 108 halaman

ISBN              : 978-602-8805-41-5

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Harga             : Rp 33.000,-

Penerbit            : Pustaka Tebuireng

Peresensi          : Noviyah Trinandani*

“Kepintaran seseorang bukan ukuran menjadi orang hebat, melainkan akhlak menjadikan seseorang itu hebat”

Berbicara soal keilmuan mungkin tidak akan ada habisnya terutama dalam pembahasan budi pekerti seseorang, karena dalam kehidupan sehari-hari akhlak menjadi titik tolak ukur kemampuan seorang pelajar  dalam mengaplikasikan keilmuannya. Hal tersebut dapat dilihat dari lingkungan masyarakat.

Kitab Adabul Alim wal Mutaallim karya Hadratussyikh KH. M. Hasyim Asy’ari menjelaskan etika dalam bersikap pada setiap orang baik dalam memilih teman, bersikap pada guru, buku, dan ilmu. Akhlak terhadap guru menjadi elemen penting dalam aplikasi akhlak santri. Guru berperan penting dan menjadi jembatan bagi santri untuk memperoleh ilmu, baik ilmu agama ataupun ilmu umum. Demikian dikarenakan kehidupan dalam masyarakat tidak hanya melulu soal pengaplikasian ilmu, melainkan juga cara bersikap dan berperilaku menjadi tombak utama pemebentukan insan kamil, termasuk santri yang memegang tanggungjawab terhadap ilmu yang telah diperoleh.

Seperti yang tertuang dalam bab pertama kitab tersebut yang menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan ulama serta keistimewaan kegiatan belajar mengajar (hal.13). Selain akhlak seorang murid kepada guru, guru juga harus mempunyai perilaku yang sekiranya bisa ditiru oleh siswa nya yang terbagi menjadi dua puluh akhlak (dalam kitab adabul alim wal muttaallim) salah satunya yaitu menjaga ucapan serta menjaga keilmuan yang dimiliki, sebab itu semua adalah tanggung jawab dan amanah yang diberikan allah swt untuk disebar luaskan seorang guru. (Hal.  52).

Kitab tersebut telah diterjemahkan beberapa kali oleh pihak-pihak yang berbeda. Namun tentunya gaya bahasa dan ciri khas yang ditampilkan oleh masing-masing penerjemah dan penerbit berbeda-beda pula. Buku terjemahan Adabul Alim wal Muta’allim yang diberi judul Pendidikan Akhlak untuk Pelajar dan Pengajar yang diterbitkan Pustaka Tebuireng ini adalah yang paling frash untuk dibaca.

Buku yang masuk pada program penerbitan terjemah karya-karya Hadratussyaikh ini diterjemahkan oleh para kiai yang pakar dalam Bahasa Arab dan benar-benar lulusan Arab, telebih sebagian besar adalah alumni dan yang telah berkhidmad di Tebuireng sejak bertahn-tahun. Mereka adalah para dosen Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng yang sebagian besar adalah alumni Timur Tengah, seperti  KH. Muthoharun Afif, KH. A. Syakir Ridlwan, KH. Nur Hannan, Ust Roziqi, dan beberapa dosen lain. Beliau-beliau menterjemahkan kitab tersebut secara “kroyokan” artinya benar-benar didiskusikan secara bersama setiap jengkal kata demi kata yang ada.

Selain digarap oleh pakar dan “kroyokan”, buku terjemahan Adabul Alim wal Muta’allim yang diterbitkan oleh Pustaka Tebuireng ini lebih tekstual dan penerjemah tidak ikut menambahi pokok pemikiran yang ada. Jadi buku ini adalah piur terjemahan kitab Hadratussyaikh, tidak lebih dan tidak kurang, sehingga lebih terjaga orisinalitas isi karya pendiri NU tersebut. Walau tekstual, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan cocok untuk dibaca semua kalangan. Apalagi di era sekarang yang penuh hoax dan berita bohong atas ungkapan dan ajaran tokoh atau ulama seperti Mbah Hasyim, perlu kiranya digalakkan penerjemahan karya beliau yang tanpa tendensi pemikiran seseorang pun, demi kepentingan apapun, hanya untuk dakwah.

Buku ini memberikan sajian baru mengenai sikap dan perilaku yang harus dilakukan seorang murid dan guru. Dalam kondisi akhlak bangsa ini yang mengalami titik kulminasi, buku ini perlu dibeli dan dibaca, untuk semua kalangan, khususnya bagi mereka yang sehari-sehari menjadi pelajar atau pengajar. Satu lagi, buku ini dalam ulasannya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak umum, sehingga memudahkan semua kalangan dapat memahami isinya. Tak ada ruginya membeli dan membaca buku ini. Namun, selain buku ini, perlu juga disandingkan dengan bacaan lain, bisa dari ulama lain, untuk memperkaya khazanah keilmuan kita, khususnya adalam akhlak yang kita butuhkan sehari-hari.


*mahasiswi Univesitas Hasyim Asy’ari