Kiai Syansuri sedang berbincang-bincang dengan Kiai Adlan Ali dalam suatu kesempatan. (sumber: facebook penulis)

Setiap pondok pesantren memiliki sesuatu yang menjadi ciri khas dari pondok pesantrennya masing-masing. Ciri khas ini akan melekat pada diri para santrinya. Berawal dari pendiri sebuah pondok pesantren, pengasuh, dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Begitu pula dalam hal amalan atau wiridan yang diberikan seorang kiai atau ibu nyai pengasuh pondok pesantren secara turun temurun kepada santrinya. Terkadang amalan yang diwariskan oleh Kyai atau Nyai pesantren tersebut merupakan amalan yang diberikan gurunya saat beliau masih menjadi santri di pondok pesantren terdahulu.

Seperti halnya amalan doa yang diberikan oleh muassis Pondok Pesantren Puteri Walisongo pertama, KH. Adlan Aly. Beliau mewariskan amalan berupa doa untuk mencerdaskan akal dan doa untuk menghafal al-Quran.

Doa Mencerdaskan Akal

Doa ini diambil dari QS. al-Anbiyaa ayat 79, dengan mengamalkan doa ini diharapkan dapat mencerdaskan akal orang yang membaca dan mengamalkannya, sebagai berikut:

فَفَهّمْنَهاَ سُلَيْمنُ وَ كُلاًّ اتَيْناَ حُكْماً وَّعِلْماً وَّ سَخَّرْ ناَ مَعَ دَاوُدَ الْجِباَلَ يُسَبِّحْنَ وَألطَّيْر وَ كُنَّأ فَعِلِيْنَ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Maka Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat), dan kepada masing-masing, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud. Dan Kamilah yang melakukannya.”

Doa ini di lafadzkan sebelum belajar dan setelahnya, bisa juga dibaca setelah sholat Magrib. Diharapkan dengan membaca ayat ini Allah Swt. memberikan pemahaman seperti apa yang Allah Swt. berikan kepada Nabi Sulaiman serta dapat memecahkan problematika kehidupan.

Doa untuk Penghafal Al Quran

Berikutnya adalah doa untuk Penghafal al-Quran. Doa ini dilafadzkan sebelum menghafal ayat al-Quran, diharapkan setelah membaca doa bisa diterangkan hatinya dan dilancarkan lisannya serta dapat mengamalkan kandungan ayat yang dihafalkan.

اَللَّهُمَّ نَوِّرْبِكِتاَبِكَ بَصَرى وَاَطْلِقْ بِهِ لِسَانِى وَاشْرَحْ بِهِ صَدْرِى واسْتَعْمِلْ بِهِ بَدَ نِى بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ فَاِ نَّهُ لاَ حَوْلَ وَ لاَقٌوَّةَ اِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

“Yaa Allah terangilah dengan Kitab Suci-Mu terhadap mataku, lancarkanlah lisanku dengannya, lapangkanlah dadaku (hatiku) dengannya, jadikan badanku (diriku) mengamalkan isinya dengan pertolongan daya dan kekuatan-Mu. Sesungguhnya tidak ada daya dan  kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Swt. Yang Maha Luhur dan Agung”.

Wallahu’alam.


Kontributor: Fani Ighanati

Editor: Aldo