Kemenpora saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Hafidh ke 28 PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng, Sabtu (24/12/2016). (Sumber foto: twitter @KEMENPORA_RI)

tebuireng.online– Menteri Pemuda dan Olahraga H. Imam Nahrawi, S.Ag. dalam lawatanya ke Jombang menyempatkan hadir di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, guna memenuhi undangan Wisuda Hafidh XXVIII dan Khotmil Quran Binnadlor XXVI. Dalam acara tersebut Menpora berkesempatan memberikan sambutan dan secara simbolik meletakkan batu pertama pembangunan GOR-mini baru di PPMQ.

Kehadiran Menpora H. Imam Nahrowi adalah hal spesial, pasalnya pada prosesi wisuda kali ini beliau tidak hanya sebagai pembicara, melainkan juga sebagai walisantri. Salah satu putra beliau turut menjadi pelantun ayat-ayat suci Al Qur’an dalam wisuda tersebut. Butuh seleksi yang ketat untuk dapat menjadi pelantun Al Qur’an dalam acara wisuda seperti ini.

Pada orasi ilmiahnya, beliau menerangkan sebuah hadis Nabi SAW., mengenai pendidikan olahraga pada anak. Oleh karenanya beliau memberikan sebuah tanda terima kasih dan kenang-kenangan kepada Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an dengan mendirikan sebuah GOR-mini untuk tempat bermain futsal santri. “Hadis Nabi menegaskan bahwa tidak hanya mengajarkan pendidikan pada anak, melainkan perlunya pengajaran olahraga berenang, memanah dan pacu kuda, kalau Imam Nahrowi boleh menambahkan ditambahi sepak bola,” terang beliau dengan logat khas madura, sontak membuat gelak tawa hadirin.

Alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya 1998 ini, dalam orasinya, menjelaskan mengenai Liga Santri yang baru diselenggarakan beberapa bulan yang lalu. Liga Santri pada musim ini menghabiskan dana sekitar 8 miliyar, pada liga musim depan anggaran dana diperkirakan akan ditambahkan menjadi 13 miliyar.

Penyerahan cinderamata oleh Pengasuh PPMQ KH. Abdul Hadi Yusuf kepada Menpora Imam Nahrawi. (Sumber foto: twitter @KEMENPORA_RI)

Menpora menjelaskan bahwa dongkrakan anggaran ini berawal dari perbincangan dengan Presiden Jokowi yang mengamati antusiasme dan skill yang memadai santri harus mendapatkan dukungan sepenuhnya. Hal yang paling tersorot dalam perbincangan beliau dengan Presiden adalah mengenai akhlak seorang santri dalam Liga Santri ketika mendapatkan kartu kuning. Biasanya, pemain akan melakukan tindakan protes kepada wasit, tetapi si santri mengucakan terima kasih kepada wasit atas peringatannya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ibu Bapak bedanya pemain sepak bola di pondok dan luar pondok, itu terletak pada kehebatan skill dan do’anya, kalaupun skill kalah pasti sudah menang doanya. Makanya kita harus mewujudkan sebuah Pondok Pesantren Olahraga di Indonesia ini,” lanjut mantan ketua PMII Jawa Timur tersebut meyakinkan hadirin.

Diakhir orasi, beliau mengajak para wisudawan melihat kembali tema wisuda tahun ini yakni “Aktualisasi Nilai-nilai Rahmatan Lil Alamin melalui para Huffadh”. Melihat tema tersebut Menpora mengajak santri untuk ikut andil dalam perubahan besar di Indonesia. “Sudah seharusnya turut andil dalam perubahan di Negara tercinta. Jika santri turut andil dalam memimpin Negeri ini, kemungkinan besar Negara akan menjadi baik,” tegas Menteri yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 2019 ini.

Peletakan Batu Pertama pembangunan GOR-mini secara simbolik oleh Menpora didampingi KH. Salahuddin Wahid, KH. Abdul Hadi Yusuf, dan KH. A. Musta’in Syafi’ie. (Sumber foto: twitter @KEMENPORA_RI)

Setelah orasi ilmiah, acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan GOR mini di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an oleh Menpora Imam Nahrawi didampingi Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. Salahuddin Wahid, Pengasuh PPMQ, KH. Abdul Hadi Yusuf, dan Mudir I PPMQ Dr. KH. Ahmad Musta’in Syafi’ie. Karena jadwal acara yang padat  beliau izin pamit meninggalkan prosesi wisuda lebih awal sebelum acara selesai.


Pewarta:   Ahmad Mauludin Alfithon/Aas

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher:  M. Abror Rosyidin