KH. Fahmi Amrullah Hadzik menyampaikan ceramah agama dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H. di Masjid Ulul Albab Tebuireng, Kamis (12/01/2017).

tebuireng.online– Dalam momen perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H, yang diadakan oleh OSPI (Organisasi Santri Putri Tebuireng) pada Kamis, (12/01/17), KH. Fahmi Amrullah Hadzik bercerita tentang seorang saudagar kaya yang sangat antusias dalam merayakan hari kelahiran Rasulullah tersebut. Bagi Gus Fahmi, sapaan akrab beliau, kendati Nabi memang lahir pada tanggal 12 Robiul Awwal, tetapi seyogyanya kelahiran beliau dirayakan setiap waktu dengan bershalawat.

Dalam hal ini, Gus Fahmi memotivasi para santriwati terkait betapa mulianya orang yang merayakan Maulid Nabi. Gus Fahmi bercerita bahwa di masa kepemimpinan Shalahuddi al Ayyubi ada seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar itu selalu merayakan Maulid Nabi dengan segenap uang yang dimilikinya. Saking antusiasnya dengan hari lahir Nabi, saudagar itu mempersiapkan seluruh keperluan acara seorang diri dan mengundang para tetangganya untuk bershalawat di rumahnya.

“Pada suatu hari saudagar kaya itu diuji oleh Allah dengan kemiskinan yang menimpanya. Mendekati tanggal 12 Rabiul awwal saudagar itu merasa sedih karena tidak bisa merayakan Maulid Nabi seperti biasanya,” tutur Gus Fahmi dalam ceramah beliau.

Ketika sang anak melihat kesedihan ayahnya, lanjut beliau bercerita, anaknya pun bekerja dengan upah 12 dinar. Dari uang itu lalu saudagar tersebut berbelanja untuk keperluan perayaan Maulid Nabi. Seperti biasanya saudagar itu mengundang segenap tetangga untuk bershalawat di rumahnya. Anehnya, tak ada satu tetangga pun yang hadir di rumahnya saat saudagar itu dalam keadaan miskin.

Dalam hal tersebut, lanjut cucu KH. Hasyim Asy’ari tersebut, datanglah segerombolan musafir yang memakai jubah putih dan hijau. Mereka singgah di rumah sudagar itu untuk membaca shalawat. Tak disangka ternyata sekelompok orang berjubah putih itu adalah para malaikat yang datang dengan Nabi yang memakai jubah hijau. “Allah mengganti jajan yang sudah disiapkan dengan kepingan emas,” tambah beliau.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari cerita tersebut, Gus Fahmi ingin mengingatkan para santriwati bahwa dalam keadaan apapun, harus menyempatkan diri bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Di Akhir ceramah beliau mendoakan para santri agar menjadi orang-orang yang selalu bershalawat dan mencintai Nabi dengan meneladani sifat dan perilaku beliau.