Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sambutan dalam pembukaan Rapimnas Muslimat NU 2017 di di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 25 Maret 2017. (sumber foto: antarafoto.com)

Tebuireng.online— Melek sosial media, tidak hanya tuntutan untuk para kaula muda, hal itu juga penting bagi kader-kader Muslimat NU, sebab Ibu-Ibu bisa memanfaatkan sosial media tidak hanya untuk menyambung silaturrahim namun juga sebagai ajang dakwah.

Atas dasar itu, peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU diajak oleh Ketua Umum PP Muslimat NU, Khafifah Indar Parawansa untuk membangun kesadaran dalam pemanfaatan sosial media dalam berdakwah. Menteri Sosial itu menghimbau agar kader Muslimat dapat berperan aktif berdakwah melalui sosiak media (sosmed).

“Kalau selama ini ada kegiatan Muslimat NU yang belum terkover bukan karena ibu-ibu  gaptek, tapi memang belum sadar bersosmed. Orang lain sudah bergerak sangat cepat, kita jangan bergerak seperti kura-kura,” jelas alumnus PMII itu, dalam pembukaan Rapimnas Muslimat NU 2017 di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 25 Maret 2017.

Oleh karenanya, lanjut Bu Khofifah, Muslimat akan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang ekonomi kreatif, yaitu Ketua Pokja Industri Kreatif dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Gus Irfan Wahid.

Pria yang akrab disapa Gus Ipang itu merupakan putra sulung Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Dengan mengundang Direktur Eksekutif Fastcomm itu, Bu Khofifah berharap, mampu memberikan ilmu bagi kader Muslimat tentang dunia digital.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Saya minta Mas Ipang untuk menyampaikan kepada kita semua tentang dunia media sosial,” kata Bu Khofifah di hadapan kader-kadernya.

Lewat medsos, lanjut Bu Khofifah, dakwah bisa dilakukan kapanpun, di manapun dan murah, tapi dapat menimbulkan dampak yang besar. “Coba, kalau kita mengandalkan dakwah bil lisan dengan metode face to face, berapa capainya energi, kelelahan fisik kita, termasuk kelelahan dana kita,” paparnya.

Menurutnya, Medsos juga bisa digunakan sebagai media penyampaian ajaran Aswaja kepada pengguna medsos. “Dan itu sebenarnya bisa kita lakukan lewat website (www.muslimat-nu.com) kita,” imbuhnya.

Karena itu, Bu Khofifah mengapresiasi ibu-ibu Muslimat NU di daerah yang selama ini aktif memberikan laporan dan berita kegiatan masing-masing. “Bagi yang belum, perlu dibangun kesadaran bermedsos karena sebenarnya ibu-ibu ini tidak gaptek. Kita punya media sendiri, mari kita memanfaatkannya,” pungkasnya.


Sumber:   www.muslimat-nu.com