Masjid Nurd Kamal di Norilsk Rusia
Masjid Nurd Kamal di Norilsk Rusia

Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib bagi tiap insan muslim di seluruh belahan dunia. Secara harfiah, puasa adalah menahan hawa nafsu baik fisik maupun non fisik mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Uniknya, durasi puasa di beberapa negara memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Indonesia yang secara geografis berada di garis ekuator memiliki durasi puasa hampir 13 jam lebih. Ibadah di bulan puasa lainnya seperti shalat malam tarawih dengan waktu malam yang cukup lama.

Lalu bagaimana dengan negara-negara lain yang memiliki durasi puasa terlama di dunia? Tercatat ada beberapa negara khususnya yang berdekatan dengan kutub utara yang memiliki durasi puasa yang sangat lama dengan cuaca ekstrim yang menantang. Berikut ulasannya:

  1. Negara-negara Skandinavia
Masjid terbesar di Norwegia
Masjid terbesar di Norwegia

Negara-negara Skandinavia seperti Islandia, Denmark, Swedia, Norwegia, Polandia, dan Finlandia, memiliki durasi yang sangat lama yakni hampir 20-21 jam lamanya. Bahkan di Islandia lama puasa mencapai 22 jam. Udara yang cukup panas dan durasi sinar matahari yang lama menjadi tantangan bagi muslim di negara-negara tersebut. Di Swedia, puasa dijalani selama 20-an jam. Tidak terbayang bagaimana malam di bulan ramadan yang singkat tersebut dijalani. Mulai dari berbuka, shalat maghrib, shalat Isya, shalat taraweh, Sahur, dan Subuh dilakukan dalam durasi kurang dari 4 jam.

Di Greenland, satu-satunya muslim disana bernama Wasam Azaaqir asal Lebanon harus berpuasa selama 21 jam. Provinsi yang masuk bagian dari Negara Denmark ini, memang hanya punya waktu malam sekitar 2-3 jam saja. Cuaca ekstrim disana turut menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik restoran di Ibu Kota Greenland, Nuuk ini, dalam menjalani puasa setiap tahunnya.

Fittja Grand Mosque Swedia
Fittja Grand Mosque Swedia

Lukitawesa, 26 tahun seorang mahasiswa Indonesia di Universitas Boras Swedia menjalani puasa pertamanya di tanah negeri rantau. Dia mengakui puasa kali ini memang menantang. Bagaimana tidak, ini adalah pengalaman pertama kalinya berpuasa di negara orang dan dengan durasi yang cukup lama. “Puasa kali ini akan berbeda, cuaca panas terik. Cukup menantang. Kemungkinan juga waktu istirahat pun singkat bahkan tidak sempat tidur malam,” ungkap mahasiswa asal Yogyakarta ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untungnya untuk ibadah tarawih dimudahkan dengan dekatnya akses masjid yang hanya berjarak 500 meter dari apartemen mahasiswanya. “Ya, untungnya cukup dengan bersepeda bisa sampai di masjid terdekat. Ramadan kali ini memang berbeda,” imbuhnya. Swedia sendiri memang sangat toleran terhadap pendatang khususnya imigran akibat konflik yang berasal dari negara-negara Islam. Sehingga banyak diantaranya hidup berdampingan dengan pribumi hingga mampu membangun masjid. Bahkan, di salah satu kota di Swedia sudah ada yang diperbolehkan mengumandangkan adzan.

  1. Alaska, AS
Masjid pertama di Alaska
Masjid pertama di Alaska

Selanjutnya, Negara lain yang yang tak kalah panjang waktu berpuasanya adalah Negara utara lain, yaitu Negara Bagian Alaska, Amerika Serikat. Muslim di daerah ini harus menahan lapar 19,45 atau hampir 20 jam lamanya. Ada Sekitar 2000-3000 muslim disana yang kebanyakan terpuasat di Anchorage.

Sebagian warga muslim Alaska berpuasa hanya 15 jam saja, bagaimana bisa? Ulama setempat menkaji ulang waktu buka puasa, sehingga menghasilkan fatwa bahwa puasa hanya 15 jam saja mengikuti waktu Mekkah. Hal itu lebih ringan dari asalnya yang bisa mencapai hamper 20 jam. Oleh karena itu banyak dari mereka yang mengikuti jadwal puasa waktu Mekkah yakni Imsak sekitar jam 4 pagi dan berbuka sekitar pukul 7 malam. Namun, ada juga yang memilih bertahan dengan mengikuti waktu setempat.

  1. Britania Raya
Masjid Zakariyah di Bolton
Masjid Zakariyah di Bolton

Tahun ini, muslim Inggris dan beberapa negara bagiannya harus menahan lapar dan dahaga selama 20 jam. Tahun-tahun sebelumnya, puasa di Inggris hanya sekitar 18-19 jam saja, tetapi tahun ini menjadi 20 jam. Hal itu disebabkan oleh musim panas panjang di eropa utara atau disebut dengan equinox. Tahun 2015 lalu sebenarnya hampir sama, namun tahun ini lebih parah dari tahun lalu.

Equinox adalah salah satu fenomena astronomi yang rutin, dua kali setahun. Biasanya terjadi antara 19-21 Maret dan 22-23 September tiap tahunnya. Dua peristiwa ini bagian dari pergantian musim, terutama di belahan bumi sebelah utara dan selatan yang beriklim subtropis.

  1. Rusia
Masjid Agung Moskow
Masjid Agung Moskow

Rusia termasuk Negara utara yang akrab dengan cuaca yang ekstrim. Tentunya bagi 21-28 juta penduduk muslim dari 142 juta penduduk keseluruhan di Negara bekas Uni Soviet itu, berpuasa disana juga menjadi tantangan tersendiri. Lama waktu disana adalah sejak imsak pukul 03.15 hingga 21.37 atau hampir 19 jam.

  1. Jerman
Central Mosque Cologne Jerman
Central Mosque Cologne Jerman

Muslim Jerman yang berjumlah sekitar 3,7 juta jiwa dan sebagian besar berasal dari Turki dan Afrika utara tahun ini akan berpuasa selama 19 Jam, dari pukul setengah empat pagi hingga jam sepuluh malam. Tradisi penganan sahur dan berbuka di sini serupa dengan di Timur Tengah. Serupa dengan di negara lain, umat muslim di Jerman melaksanakan ibadah Shalat Tarawih pascaberbuka.

  1. Kanada
Masjid ar Rasyid masjid tertua di Kanada
Masjid ar Rasyid masjid tertua di Kanada

Mulai puasa jam tiga pagi, warga muslim Kanada harus bertahan selama 17,7 jam sebelum bisa berbuka. Tercatat, jumlah umat Islam di Kanada mencapai 1.053.945 jiwa atau 3,2 persen dari total populasi penduduk. Sebagian besar bermukim di kota Toronto, menjadikan kota tersebut sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk muslim terbesar di Amerika Utara. Jumalah muslim di Kanada meningkat drastis.

Dalam sensus yang dilakukan oleh Badan Statistik Kanada pada tahun 2013, populasi umat Muslim melampaui agama-agama lain. Sedangkan menurut survei Rumah Tangga Nasional dua tahun lalu, penduduk Islam tumbuh melebihi jumlah warga Kanada yang ateis atau tidak beragama. Pada tahun 1932, masjid pertama di Kanada dibangun. Dan pada tahun 2015, di Kota Toronto saja sudah ada 20 masjid dengan 20 ribu umat Muslim di sana.


(Red: Lutfi Bahruddin, pernah tinggal di Swedia)