tebuireng-org-cerpenOleh: Iryan Ramadhani

Aku beridiri di halte bus, melihat orang-orang  di sekitarku sibuk dengan dunianya sendiri, mereka menunduk melihat layar Smartphone-nya. Bayanganku tentang buku, perpustakan, kertas-kertas menjadi hilang setelah melihat tingkah laku mereka. Tidak cuma itu, teman-teman sekolahku juga sudah banyak memakai laptop, handphone dan tablet. Mereka bisa bermain dan bersenang-senang dengan barang-barang itu.

Namaku Andi, aku masih sekolah dan masih semangat belajar. Hobiku pergi ke perpustakaan dan membaca buku-buku sejarah. Setelah membaca, biasanya aku mendiskripsikan tentang sejarah yang sudah ku pelajari. Mendeskripsikan tentang kerajaan Turki Usmani, pasukan Mongolia, Kerajaan Romawi, dan sejarah-sejarah para nabi.  Aku suka buku, dan seringkali berada di perpustakaan, dan hal itu yang mebuatku kurang paham mengenai teknologi, aku hampir tak bisa untuk menggunakannya. Tapi  meskipun aku tak bisa menggunakan internet, itu tidak  menghalangi niatku untuk mencari ilmu. Seperti jalannya hidup, pasti ada ujiannya. Begitu juga dengan belajar pasti ada ujian dan tantangannya, sehingga harus selalu dihadapi.

Seperti yang terjadi padaku hari ini. Aku masih merenung di dalam kamar sambil mencari ide. Besok merupakan jadwal pelajaran PKN, dan ada tugas untuk mencari motivasi dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, menurutku tugas itu tidak terlalu sulit justru merupakan ujian yang ku tunggu-tunggu, karena PKN adalah pelajaran yang ku sukai dari dulu. Sebelumnya aku sempat menemukan ide mengenai ujian itu, yaitu mencari sejarah dengan menggunakan internet. Namun, tak banyak yang kuketahui tentang informasi di dalam internet. Tanpa berpikir panjang, lalu aku langsung menghampiri ayah yang sedang berada di  ruang tamu.

“Ayah, bisa bantu Andi tidak?”, pintaku kepada ayah

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Iya, Apa yang bisa ayah bantu untuk Andi?”

“Ayah, tolong ajarkan Andi tentang manfaat dan kerugian dalam penggunaan internet, beserta makna dari sumpah pemuda”

“Baiklah kalau begitu, dengarkan baik-baik ya? di dalam internet terdapat manfaat dan kerugian dalam penggunaannya, antara lain: sebagai media komunikasi,  saling bertukar informasi, kemudahan dalam mencari informasi, dan kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan. Di samping manfaat dalam internet, pasti ada kerugiannya. Salah satu kerugiannya antara lain pornografi, violence and gore atau kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di dalam internet, penipuan, dan perjudian. Oleh karena itu, kita harus mengurangi pemakaian internet sedemikian mugkin. Supaya generasi muda bisa terdidik dan rajin membaca buku”, ucap ayah kepadaku.

“Kalau Sumpah Pemuda, itu peristiwa yang dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Sumpah Pemuda tak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda Indonesia bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tak bakal bisa membuat Indonesia merdeka, apabila berjuang sendiri-sendiri. Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres Pemuda I & II. Mereka jadi satu, yaitu Pemuda Indonesia.”, Kata ayah dengan nada bersemangat.

“Semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti para pemuda masa kini. Yaitu, mengisi kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi Nusa dan  Bangsa. Jadi perlu kita praktikkan sikap sumpah pemuda itu dalam kehidupan kita sehari-hari, contohnya adalah sikap kerjasama, tolong-menolong, melestarikan budaya Indonesia, dan masih banyak lagi. Di balik banyaknya kemudahan penggunaan Internet di Indonesia, seharusnya kita  juga harus  menggunakan Internet dengan bijak dan cerdas. Penggunaan Internet yang baik ini dapat memberikan  manfaat dalam kehidupan bersosialisasi  sehari-hari.”, Lanjut ayah menjelaskan bagaimana menjadi pemuda harapan bangsa.

Dari penjelasan ayah, aku sudah mulai tahu tentang manfaat dan kerugian dalam menggunakan internet. Sekaligus makna dari sumpah pemuda.

****

Mentari terbit di pagi hari, menggantikan sang rembulan yang datang di malam hari. Dengan membawa tas dan buku, aku pergi ke sekolah. Tak ada yang kupikirkan selain usainya tugas kemarin, Walupun sudah tidak ada tugas, aku akan menfokuskan dalam menjelaskan isi tugasku. Sesampainya di kelas, aku sempat terkejut karena melihat teman-temanku sedang serius berlatih mengenai tugas hari ini. Tak lama kemudian, kring kring. Terdengar suara bel masuk, semua murid-murid tampak segera bersiap-siap di tempatnya masing-masing. Aku pun segera bersiap-siap, dengan mengucap kalimat Basmalah. Bu guru pun akhirnya memasuki ruangan kelas.

“Murid-murid, seperti yang Bu Guru katakan kemarin, hari ini ada ulangan. Saya akan menilai tugas kalian berdasarkan isi dan motivasinya, Nomer satu, Andi silakan maju ke depan.”

Aku pun segera maju ke depan, dengan harapan aku bisa memperoleh nilai bagus. Aku pun menceritakan manfaat dan kerugian dalam memakai internet yang sebelumnya ayah katakan padaku. Setelah 10 menit berdiri di depan, akhirnya aku selesai bercerita. Aku hanya perlu bersabar, menunggu hasil ulangan. Setelah semua murid sudah selesai ulangan, inilah saatnya penentuan nilai hasil ujian.

“Untuk perolehan nilai tertinggi yaitu nilai 95. Selamat kepada Andi!”

Dengan penuh sorak dan tepuk tangan,  akulah yang mendapat nilai tertinggi, teman-teman turut memberi selamat padaku. Akupun akhirnya berhasil mendapatkan nilai bagus pada ujian minggu ini. Mungkin, suatu hari nanti aku akan lebih meningkatkan ilmu pengetahuanku dalam mendalami sejarah.


Penulis: Iryan Ramadhani, Santri Tebuireng asal Indramayu saat ini mengenyam pendidikan di SMP A. Wahid Hasyim

Editor: Aldo

Publisher: M. Ali Ridho